Stok Vaksin Anti Rabies Menipis

Selasa 20-04-2021,09:27 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CE ONLINE - Masyarakat Kepahiang diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya gigitan hewan penyebar rabies (GHPR). Hal ini diungkapkan Kepala Bidang P2P dinas kesehatan (Dinkes) Kepahiang, Wisnu Irawan, S.Kep, MM lantaran jumlah vaksin anti rabies (VAR) yang dimiliki Dinkes kepahiang saat ini sudah sangat menipis.

Bahkan ditegaskan Wisnu hanya tersisa kurag dari 10 Vial dosis lagi. Yang juga cukup mengkhawatirkan jika masa kedaluwarsa dari VAR yang tersisa hanya bisa digunakan hingga sampai Mei.

"Untuk kasus GHPR sampai dengan sekarang ini sudah ada 46 kasus," ungkap Wisnu.

Disyukuri Wisnu, dari 46 kasus yang ditemukan hingga dengan saat ini, semuanya sudah dapat tertangani dengan pemberian VAR yang diberikan secara gratis oleh pihaknya melalui puskesmas-puskesmas dimana kasus GHPR ditemukan.

Hanya saja yang dikhawatirkan Pemerintah Kabupaten Kepahiang, melalui Dinas Kesehatan saat ini, jika dalam beberapa waktu ini kembali terjadi lonjakan kasus GHPR seperti yang terjadi pada maret lalu. Karena stok VAR yang dimiliki Dinkes Kepahiang saat ini sudah sangat menipis hanya kurang dari 10 Vial dosis.

"Kalau untuk stok VAR kita sampai dengan saat ini tidak cukup 10 Vial lagi, stok yang adapun masa kedaluwarsanya hanya sampai Mei," Ujarnya.

Untuk menambah stok VAR yang ada, dan mengantisipasi terjadinya GHPR yang tejadi. Tegas Wisnu pihaknya sudah kembali mengajukan permintaan VAR pada Dinkes Provinsi Bengkulu, hanya saja sebut Wisnu Stok VAR pada Dinkes Provinsi saat ini juga mengalami kekosongan.

"Kita sudah mengajukan ke Dinkes Provinsi, tapi sekarang juga kosong belum ada pasokan dari Pusat," tegasnya.

Satu-satunya cara untuk mengantisipasi terjadinya kasus GHPR dengan kekosongan VAR yang dimiliki Dinkes saat ini. Tegas Wisnu, hanya dengan meningkatkan kewaspadaan pada masyarakat itu sendiri. Khususnya masyarakat pemilik HPR, Wisnu meminta untuk tidak melepas liarkan HPR nya.

"Kalau dilihat dari 46 kasus GHPR yang terjadi sampai dengan April ini, sebagian besar karena GHPR liar, kami himbau pada pemilik HPR untuk tidak melepas liarkan HPR nya, ini lebih baik dari pada nant terjadi ha hal yang tidak diinginkan," tegasnya (CE7)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

Tags :
Kategori :

Terkait