CE ONLINE - Sepekan terakhir ini Kepahiang mencatatkan rekor barunya sepanjang kasus konfirmasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menyerang warga Kabupaten Kepahiang.
Bayangkan dalam sepekan kemarin Dinkes Kepahiang merilis adanya 107 orang warga Kepahiang yang terpapar Corona. Bahkan rekor tertingginya terjadi pada Minggu (25/4) yang mana diketahui ada 54 warga Kepahiang berdasarkan hasil uji laboratorium Sampel Swab, yang dilakukan Dinkes Kepahiang.
Yang mencemaskan lagi jika dari 107 kasus konfirmasi dalam sekepan ini, 65 diantaranya adalah warga dalam satu kelurahan yaitu Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan Kepahiang.
Disampaikan Kabid P2P Dinkes Kepahiang Wisnu Irawan, S.Kep, MM bahwa angka konfirmasi positif tersebut akan diyakininya akan kembali bertambah, menyusul hasil tracing yang dilakukan pihaknya, hingga kemarin, sudah mendekati 150 sampel yang akan kembali diperiksa pihaknya.
"Kami sudah terus berupaya mengingatkan untuk kita selelalu mematuhi prokes, sekarang ini dengan terjadinya ledakan kasus konfirmasi hingga mencapai 100 lebih hanya dalam sepekan, siapa yang harus kita salahkan," keluh Wisnu.
Selama ini tegas Wisnu, masyarakat telah mengabaikan prokes, seolah olah masyarakat tidak percaya dengan adanya wabah ini, kesadaran untuk menjaga kebersihan, menggunakan masker, menjaga jarak satu sama lain serta mematuhi ketentuan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah sudah mulai menipis bahkan tegasnya, masyarakat sudah kehilangan kesadaran untuk mematuhinya.
Dengan demikian banyak ditemukan masyarakat yang sudah abai terhadap prokes, tidak mau lagi untuk mengunakan masker.
"Jumlah itu kemungkinan besar masih akan terus bertambah, karena msih banyak sampel swab yang kita ambil belum dilakukan pemeriksaan," ucap Wisnu.
Lonjakan kasus konfirmasi yang terjadi selama sepekan ini tembah Wisnu, merupakan dari klaster pesta pernikahan yang terjadi sebelum puasa beberapa waktu lalu. Dan disebutkan Wisnu, jika dari 107 jumlah kasus konfirmasi kebih separuhnya ditemukan di Kecamatan Kabawetan Kepahiang.
"Ini yang parahnya 65 kasus baru itu ada di Kelurahan Tangsi Baru dan seluruhnya warga Kelurahan Tangsi Baru," ujar Wisnu.