CE ONLINE - Lahan persawahan di Kelurahan Talang Benih tercemar limbah sampah. Diketahui sampah tersebut berasal dari pasar yang mengalir pada irigasi pertanian. Di sisi lain, warga setempat mengaku dirugikan dengan adanya kondisi tersebut.
Salah seorang petani di Talang Benih Andes (40) mengatakan, beberapa tahun terakhir tingkat pencemaran sampah pada irigasi makin banyak. Bukan tanpa alasan, hal tersebut mengakibatkan padi menjadi rusak.
"Sekitar lima tahun terakhir ini sampah yang mengalir di irigasi makin parah. Padi kami jadi rusak karena sampah itu. Belum lagi ini jadi pekerjaan tambahan bagi petani di sini, dimana kami harus sering-sering membersihkan sawah dari limbah sampah itu," katanya kepada CE kemarin (8/6)
Andes menambahkan, bukan hanya sawahnya saja yang tercemar limbah sampah, tetapi sawah petani lain pun sama. Limbah sampah yang masuk ke persawahan terdiri dari sampah organik maupun non organik.
"Kalau sampah organik tidak terlalu jadi masalah, yang parah ni sampah non organik. Seperti plastik, kaca, kaleng-kaleng. Sampah macam inilah yang merusak padi, karena bahan seperti itukan lama terurainya. Bahkan bisa ratusan tahun sampah plastik baru hancur," tambahnya.
Senada dengan penjelasan Econ (55) yang juga seorang petani di Talang Benih. Dikatakan bahwa dengan tercemarnya sampah pada sawah garapannya, mengakibatkan batang padi tumbuh secara tidak normal.
"Batang padi yang tumbuh jadi berwarna kekuningan sampai kemerahan. Jadi seakan padi itu sudah masak, padahal buahnya saja belum keluar," pungkasnya. (CW1)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: