SEMUANYA peristiwa sebelumnya baru akan disadari, jika hal tersebut telah terjadi, Pun dengan peristiwa yang dialami Rawi Damsyah Alias Awok (45) Bos Barang rongsokan yang tewas ditangan RD yang tidak lain adalah mantan karyawannya sendiri. Peristiwa apa itu? Berikut kutipan wawancara singkat Wartawan CE dengan LI (40) Istri Almarhum Awok.
___________________________________________________________________
IRWANSYAH, Kepahiang
MESKI berusaha tegar dengan peristiwa tragis yang baru dialaminya, kehilangan seseorang yang dicintainya karena telah terlebih dahulu menghadap Sang Ilahi, tetap saja tampak raut kesedihan dari LI yang tidak lain adalah istri dari Awok korban pembunuhan sadis yang dilakukan RD (23).
Dimana RD, yang tidak lain adalah mantan karyawannya di usaha pengumpulan barang bekas yang selama ini ditekuni Awok yang peristiwanya terjadi pada Selasa (8/6) Petang sekira pukul 17.00 WIB di Desa Sukamerindu Kecamatan Kepahiang.
Kepada Curup Ekspress LI mengaku telah membina rumah tangga dengan Awok selama 14 tahun, dan belum dikaruniai keturunan (Anak). Hanya saja tegas LI dari pernikahan Awok sebelumnya terhadap 2 istrinya Awok dikaruniai anak sebanyak 2 orang yang kesemuanya perempuan dan kesemuanya tinggal di Kota Curup Rejang Lebong.
Diakui LI sebagai orang dekat dengan almarhum, dirinya tidak mengalami atau menemukan firasat apapun sebelum peristiwa berdarah yang mengemparkan warga Kabupaten Kepahiang tersebut. Hanya saja sebut LI 2 pekan sebelum kejadian itu LI dan almarhum yang selama ini tinggal digudang yang juga sebagai tempat usahanya itu Awok pernah meminta ada LI untuk mencari rumah kontrakan yang akan ditinggali mereka berdua.
Hanya saja sejak pindah di rumah yang dikontak mereka berdua disampaikan LI Awok hanya ada 1 malam tidur dirumah tersebut tepatnya pada tanggal 25 Mei lalu, setelah itu Awok tidak lagi mau tidur dikontrakan tersebut dan tetap memilih tinggal dan tidur di gudang yang bersebelahan dengan kantor lurah kelurahan Pasar Ujung, mungkin itulah sampai LI yang menjadi firasat atau bertanda kalau Awok akan pergi untuk selama lamanya.
"Kalau aku tidak memiliki firasat apa apa, tapi mungkin juga ini sebuah pertanada kalau dia mau pergi meninggalkan kami semua," ucap LI mengawali pembicaraannya.
Pertama atau firasat tersebut disampaikan LI berawal setelah lebaran lalu, Awok memaksa dirinya untuk mencari rumah kontakan dengan alasan yang disampaikan Awok, jika mereka berdua masih tetap tinggal di rumah yang juga menajadi tempat usahanya itu, Awok tidak bisa istirahat dengan tenang dan tidur dengan nyenyak.
"Ada juga dia meminta saya cari rumah kontrakan, pasan dia cari rumah yang bagus dan besar biar dia bisa istirahat," ucap LI.