CE ONLINE - Setelah beberapa pertimbangan, akhirnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu memutuskan hanya akan mengirim 23 atlet untuk ikut bertanding dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang dijadwalkan digelar pada 2-15 Oktober mendatang.
Pelaksana Tugas Ketua KONI Provinsi Bengkulu, Sanuludin menjelaskan jumlah ini merupakan hasil penyisiran atlet ini dengan mempertimbangkan arahan Gubernur. Dimana Gubernur berpesan untuk mengirimkan atlet yang dipastikan meraih medali di ajang nasional itu nanti.
"Kita putuskan hanya akan mengirimkan 23 atlet, disampingnya 5 atlet bulutangkis yang berangkat mandiri," ungkap Sanuludin.
Untuk diketahui, dari rincian atlet yang berangkat itu diantaranya binaraga, angkat besi, muaythai, tenis lapangan, atletik, gulat, tinju, selam, billiar, kempo, panjat tebing, karate, dan silat. Sedangkan untuk Cabor bulu tangkis ini menggunakan biaya mandiri, dengan 5 atlet dan 2 pelatih.
"Jadi ada 23 atlet dan 15 pelatih dari 13 Cabor itu, sehingga totalnya 45 yang ditambahkan dari tim bulutangkis," katanya.
Lebih jauh ia menyebukan, pengiriman atlet ke PON XX Papua dengan mempertimbangkan kondisi Covid-19 dan juga situasi Papua saat ini. Sehingga untuk Cabor beregu bakal tidak diikutkan ke ajang PON itu, yakni Cabor voli dan sepak bola.
"Terhadap atlet yang dinyatakan lulus PON tapi tidak di berangkatkan pemerintah dan KONI Bengkulu menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya," Katanya.
Kemudian, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melakukan pendaftaran ke PB PON. Pasalnya, di bulan Juli ini merupakan waktu terakhir pendaftaran atlit pelatih dan pendukung PON dari masing-masing peserta.
"Segera ya, ini untuk memberikan kesempatan kepada tuan rumah menyiapkan akomodasi konsumsi dan transportasi peserta, setelah ini tidak ada lagi peluang untuk penambahan atlit atau pelatih dari peserta," pungkasya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: