CE ONLINE - Meskipun saat ini Provinsi Bengkulu bersama sembilan kabupaten satu Kota telah memberlakukan PPKM mikro, namun itu dianggap belum bisa menjadi solusi. Ini sebagaimana diungkapkan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah S.Sos M.AP, Kamis (22/7) kemarin.
"PPKM belum mampu jadi solusi. Kita lihat sebagian masyarakat masih cuek dan abai terhadap Prokes. Semestinya dalam hal ini, kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan," sampainya.
Menurut Septi suasana saat ini menjadi semakin mencekam dimana hampir setiap hari bunyi ambulance dihampir setiap lingkungan pemukiman masyarakat. Ditambah lagi semakin banyak yang berjatuhan hingga meninggal dunia.
"Gelombang kedua ini sangat mencekam karena tidak sedikit yang jatuh sakit hingga sesak bernafas. Kemudian ditengah meningkatnya kasus Covid-19 stok oksigen kosong. Belum lagi bunyi sirine ambulance seakan tidak berhenti setiap hari. Lalu di mesjid juga sering menyampaikan pengumuman innalillahi rojiun. Tentu kita sangat tidak menginginkan kondisi seperti ini berlangsung lama," ujarnya.
Septi juga mengajak untuk bersama sama mendoakan agar masyarakat yang sedang mengalami musibah sakit bisa segera diberi kesembuhan.
"Bagi warga Bengkulu yang masih sakit kita doakan agar lekas sembuh, kemudian bagi yang sehat semoga dapat terus mematuhi Prokes dan lima M," singkatnya.
Terpisah Anggota Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Yudi Darmawansyah S.Sos MM menyampaikan, terkait Kota Bengkulu berpotensi ditingkatkan statusnya menjadi PPKM darurat. Dia pun sepakat bahwa PPKM bukan solusi yang tepat.
"Semestinya kesadaran masyarakat yang ditingkatkan. Selalu Prokes, gunakan masker. jaga jarak, tidak perlu keluar rumah jika tidak penting. Kemudian jika ada teman, keluarga atau tetangga yang terjangkit Covid-19 hendaknya kita lebih peduli sesama. Gotong royong membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang sedang isoman. Bukan malah dikucilkan," ujar Yudi.
Ia berpendapat meskipun diberlakukan PPKM, Yudi merasa tidak yakin Kota Bengkulu bakal mampu menekan laju peningkatan Covid-19 apalagi dengan telah terdeteksinya dugaan varian delta di Kota Bengkulu.
"Varian Delta ini lebih ganas dan berbahaya, sebab itu kita perlu lebih waspada dan jaga diri, jaga keluarga. Tidak jarang bagi pasien positif yang dalam kategori OTG atau gejala ringan dan isoman dirumah dia keluyuran keluar," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: