PAW Komisioner KIP Belum Bisa Diproses

Sabtu 31-07-2021,10:16 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CE ONLINE - Hingga saat ini surat usulan atau laporan yang disampaikan Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Bengkulu sebelumnya, masih ada poin yang terkesan belum sesuai dengan regulasi. Akibatnya Pergantian Antar Waktu (PAW) komisioner KIP Provinsi Bengkulu, Tri Susanti yang diketahui meninggal dunia, belum bisa diproses Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu.

Dikatakan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi SP M.Si mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Ketua Komisi I DPRD Provinsi terkait PAW komisioner KIP Provinsi Bengkulu ini.

"Dari koordinasi itu diketahui jika surat usulan atau laporan yang disampaikan KIP beberapa waktu lalu, masih ada yang belum sesuai regulasi," sampainya.

Sehingga, lanjut Jonaidi, KIP terlebih dahulu harus merevisi surat usulan atau laporan tersebut. Hanya saja revisi yang dimaksud sampai sekarang belum disampaikan kembali ke Komisi I DPRD Provinsi.

"Secara otomatis kitapun belum bisa memrosesnya. Kalau surat itu sudah disampaikan kembali, barulah kita sampaikan ke Pemprov," ujarnya.

Menurutnya, penyampaian usulan PAW ke Pemprov nanti, tentunya melalui unsur pimpinan atas nama kelembagaan. Agar Gubernur bisa segera meng-SK-kan, sekaligus melantik komisioner yang berganti melalui proses PAW.

"Secara prinsip sebenarnya tidak ada persoalan lagi, tinggal kita menunggu perbaikan surat usulan atau laporan dari KIP Provinsi," ungkapnya.

Disinggung pengganti, Jonaidi menerangkan, sesuai mekanisme dan aturan, nomor urut 6 saat seleksi komisioner KIP yang naik untuk menggantikan komisioner yang meninggal dunia.

"Jadi tidak ada yang namanya seleksi ulang lagi. Karena komposisi 10 besar komisioner KIP merupakan hasil seleksi yang legal dan sesuai peraturan," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua KIP Provinsi Bengkulu, Albert Satya Jaya SE mengatakan, terkait proses PAW ini pihaknya sudah menyampaikan surat laporan kepada Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu.

"Kewenangan kita hanya sebatas melaporkan saja bahwa ada komisioner KIP yang meninggal dunia. Sehingga harus dilakukan pergantian," singkatnya. (CE2)

Tags :
Kategori :

Terkait