CE ONLINE- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama jajaran Forkopimda beberapa kebijakan yang wajib dilakukan, terutama di wilayah Kota Bengkulu. Ini ditetapkan dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda saat membahas terkait pembatasan mobilitas wilayah Provinsi Bengkulu.
"Hasil kesepakatan, FKPD dan Satgas COVID-19 Kota Bengkulu besok pagi paling lambat untuk memaparkan langkah-langkah strategis dalam rangka mengurangi mobilitas masyarakat Kota Bengkulu," ungkap Rohidin.
Kemudian terkait dengan tracing dan testing, ditegaskan Gubernur Rohidin, diminta masing-masing kabupaten/kota untuk komitmen betul melakukan pengadaan Lab PCR minimal 1 unit.
Terlebih Pemprov Bengkulu merencanakan akan melakukan penambahan 1 unit Lab PCR lagi.
"Inilah yang menjadi penyebab lambatnya hasil Lab kita menjadi kemungkinan posisinya menjadi penularan, pemeriksaan hingga 2 minggu, karena terbatasnya Lab PCR. Pembangunan ini akan dikawal FKPD Provinsi dan kabupaten kota, termasuk pengadaan Swab Antigen," ujarnya.
Selanjutnya terkait dengan isolasi terpadu atau isolasi terpusat (isoter), Pemda Kabupaten Kota juga diminta menyiapkan minimal 2 titik isoter lengkap dengan sarana prasarana pendukung.
"Pemprov telah menyiapkan 2 titik, saya minta kabupaten/kota melakukan hal yang sama, menyiapkan tempat isoter, tentu lengkap dengan sarana prasarana pendukung. Sehingga jelas ini akan memudahkan dalam rangka penanganan," kata Gubernur.
Sementara itu terkait masih rendahnya angka vaksinasi COVID-19 dibandingkan dengan daerah lain, karena di beberapa kabupaten ini masih di bawah 10 persen. Pemprov Bengkulu bersama Forkopimda akan kembali menggalakkan gerakan vaksinasi massal.
"Ini yang akan betul-betul kita geber, kita sudah laksanakan secara massal di Bengkulu Utara, kemudian di Mukomuko dan lalu akan kita laksanakan di pulau terluar yaitu di Pulau Enggano," pungkasnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: