CE ONLINE- Anggota Komisi X DPR RI, Hj Dewi Coryati SE M.Si meminta agar guru menjadi prioritas pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Apalagi kondisinya saat ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah sudah diperbolehkan dengan kapasitas tertentu.
"Saya minta vaksinasi untuk para guru itu dikejar, diprioritaskan, supaya para tenaga pendidik itu bisa melaksanakan tugasnya dengan aman dan nyaman. Pak nadiem waktu itu mengatakan guru sudah 50 persen vaksin, tapi saya katakan tidak. Karena kami tahu, seperti kita di Bengkulu juga teman-teman DPR dari daerah lainnya mengatakan tidak belum sampai 50 persen," ungkap Dewi.
Dikayakannya, pembelajaran itu bukan hanya sekedar membaca dan menulis, tapi juga transfer budi pekerti harus diajarkan melalui contoh dan itu melalui tatap muka. Kalau misalkan KBM ini secara daring maka akan kehilangan salah satunya pendidikan karakter anak. Karena tingkat efektifitas KBM melalui daring ini maka kita akan warning loss.
"Coba cek berapa banyak sih kita di Bengkulu ini yang punya jaringan internet, coba cek didaerah-daerah. Gak usah jauh-jauh, kita di Kota Bengkulu ini aja sinyal kita masih suka terganggu, kemudian kalau kita daring ada tiga factor yang harus dilakukan. Gurunya harus terampil, anaknya mau menerima pembelajaran via daring dan medianya harus disiapkan," ujarnya.
Lebih jauh ia menyebutkan, jika sekarang dilakukan proses KBM via daring, selama pandemic ini, maka itu namanya metode pembelajaran dalam kondisi darurat.
"Maka dari ktu, BM tatap muka disekolah ini akan lebih efektif dibanding via daring, tapi tetap prokesnya dipatuhi," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: