CE ONLINE - Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kepahiang Ir. Taufik, menyebutkan jika Kebupaten Kepahiang termasuk daerah dengan resiko tinggi rawan terjadinya bencana alam. Termasuk bencana alam angin puting beliung seperti yang terjadi Selasa (21/9) siang lalu di Kecamatan Kabawetan.
Sebagai daerah dengan resiko tinggi terjadinya bencana alam, ditegaskan Taufik dirinya menghimbau agar masyarakat bisa lebih waspada terhadap terjadinya bencana, terutama saat musin pancaroba yang sedang berlangsung saat ini.
"Delapan Kecamatan yang ada di Kepahiang ini semuanya memiliki tingkat resiko tinggi terjadinya bencana alam, bukan saja angin puting beliung, tapi juga bencana alam seperti banjir, tanah longsor pohon tumbang dan juga bencana lam lainnya," sebut Taufik.
Dijelaskannya, sebagaimana diketahui 2019 beberapa wilayah di Kepahiang mengalami musibah banjir yang cukup besar hingga memakan korban jiwa dan menimbulkan kerugian yang yang cukup besar, akibat luapan dari air Sungai Musi, terbaru pohon tumbang yang memakan korban jiwa di jalan Lintas Kepahiang-Benteng dan terakhir yang terjadi pada Selasa lalu angin puting beliung di Kecamatan Kabawetan serta bencana-bencana alam lainnya.
"Secara struktur kami memang sudah menyediakan satgas satgas desa, tapi kan fungsinya terbatas, sebagai penghubung dengan kami (BPBD,red) jika terjadinya bencana alam, dan kami pun hanya melakukan proses evakuasi jika bencana alam telah terjadi, sementara bencana alam ini tidak bisa kita prediksi kapa akan terjadi. Jadi yang paling penting itu kewaspadaan dari masyarakat itu sendiri, terutama bagi masyarakat yang berdiam diri didaerah daerah rawan terjadinya bencana aalam" ucapnya.
Masih dikatakan Taufik, kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama pada situasi musim pancaroba yang terjadi seperti saat ini, dimana bisanya, selain terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang dapat menimbulkan banjir, juga dapat disertai dengan agin kencang, dan pohon tumbang.
"Tapi kita syukuri kejadian agin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Kabawetan kemarin (Selasa. 21/9, red) tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian pun tidak terlalu besar, karena atap seng yang berterbangan pada kejadian itu bukan dari atap rumah warga melainkan atap tarup dari sebuah hajatan tapi demikian tetap saja harus selalu diwaspadai," tukasnya.
Sekedar mengulas Selasa 921/9) warga Desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan sempat terjadi kepanikan dimana siang itu warga menyaksikan datangnya angin puting beiung yang menerbangkan seng atap sebuah tarup pesta hajatan di rumah Murdiman (35) yang akan mengelar syukuran sunatan putranya. Tidak ada korban jiwa dai peristiwa tersebut, hanya aja sempat menimbulkan kepanikan bagi warga sekitar. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: