CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Petani kopi di Kabupaten Kepahiang sedikit bisa tersenyum lebar. Pasalnya, komoditi pertanian terbesar masyarakat Kepahiang ini tembus Rp 24 ribu perkilo di tingkat pengepul.
Salah seorang pengepul kopi terbesar di Kepahiang H. Zurdi Nata, SIP yang juga Wakil Bupati Kepahiang, mengungkapkan jika kenaikan harga komoditi kopi ini sudah diprediksi sejak beberapa waktu lalu, sejak Negara Brazil produsen terbesar kopi dunia mengalami bencana hujan es, sehingga merusak sebagian besar lahan perkebuan kopi negara tersebut.
"Untuk saat ini kami beli dengan harga Rp 24 ribu per kilogramnya," kata Nata yang kemarin ditemui diruang kerjanya.
Diyakini Nata, harga tersebut akan terus mengalami kenaikan, seiring dengan meningkatnya permintaan dunia akan komoditi tersebut.
"Kemungkinan akan terus mengalami kenaikan bisa-bisa sampai 4 hingga tahun kedepan," ujarnya.
Alasan atas keyakinan tersebut dijelaskan Nata, untuk dapat kembali memulihkan lahan pertanian kopi di Brazil yang mengalami kerusakan akibat hujan es membutuhkan waktu 3 sampai dengan 4 tahun kedepan itupun pemulihannya berhasil dengan sempurna.
"Fenomena yang dialami Brazil ini keuntungan bagi petani kopi kita (Kepahiang, red), setidaknya untuk dapat memenuhi kebutuhan dunia akan kopi diambil dari kopi Kepahiang," ujarnya.
Diharapkan Nata, peristiwa alam yang dialami Negara Brazil dapat dimanfaatkan oleh petani kopi di Kepahiang, dengan maksimal melakukan pengurusan lahan pertanian kopi, agar dapat meningkatkan hasil produksi dan kualitas produksi, sehingga dengan harga kopi yang terus mengalami kenaikan ini dapat berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan petani kopi di Kabupaten Kepahiang.
"Kesempatan bagi kita saat ini untuk meningkatkan hasil produksi, karena harga terus mengalami kenaikan dan ini waktunya cukup panjang bisa-bisa hingga sampai dengan tahun 2025 mendatang,' tukasnya (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: