CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Memasuki akhir tahun 2021 masyarakat Kabupaten Kepahiang diminta tetap waspada dan hati - hati, karena adanya fenomena La Lina yang terjadi saat ini, dampaknya sudah dirasakan masyarakat Kabupaten Kepahiang beberapa hari ini,
dengan adanya hembusan angin yang sedikit lebih kencang dari sebelumnya.
Kepala Badan Meteriologi Kalimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepahiang Litman, menyampaikan Fenomena La Lina merupakan fenomena. Dimana udara terasa lebih dingin dan adanya peningkatan curah hujan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Selain curah hujan yang tinggi disertai juga dengan angin kencang dan disertai petir, diperkirakan fenomena La Lina akan berlangsung hingga Maret - April 2022 mendatang.
"Perubahan iklim saat ini bukan saja terjadi di Kepahiang tapi juga dirasakan masyarakat Provinsi Bengkulu secara keseluruhan, faktornya karena saat ini tengah terjadi fenomena La Lina," sebut Litman.
Dikatakannya, fenomena La Lina berdampak pada curah hujan akan lebih tinggi atau di atas normal yang disertai angin kencang dan petir. Dengan adanya fenomena La Lina bisa saja mengancam warga Kepahiang dari sejumlah bencana alam seperti longsor, banjir dan sejumlah bencana lainnya termasuk pohon tumbang.
"Kalau diperkirakan Fenomena La Lina ini masih akan berlangsung sampai dengan April 2022 mendatang," sampainya.
Dengan adanya iklim cuaca yang sedikit lebih ekstrim dari fenomena La Lina ini, sebut Litman, pihaknya mengharapkan masyarakat Kabupaten Kepahiang diminta untuk dapat meningkatkan kewaspadaan esktra terutama masyarakat yang berdomisili pada daerah raerah rawan terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor dan pohon tumbang serta angin puting beliung.
"Saran kami tingkatkan selalu kewaspadaan, jika memang ada pohon pohon besar disekitar tempat tinggal lebih baik ditebang atau dipangkas untuk mengurangi resiko menjadi korban," tukasnya.
Disisi lain, angin kencang yang terjadi kemarin Senin (29/11), telahmengakibatkan pohon jambu tanaman warga yang berada di
Desa Weskust Kecamatan Kepahiang tumbang. Untung saja tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
"Angin memang kecang nian kemarin, sampai sampai kami idak berani keluar rumah saking kencangnyo Pohon Jambu yang kami tanam depan rumah sudah berumur 4 tahun tumbang," singkat Alief warga Weskus (CE7)