CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Hearing Komisi I DPRD Kepahiang dengan Dinas Kesehatan dan Manajemen RSUD Kepahiang, diketahui jika saat ini RSUD Kepahiang memiliki hutang dengan besaran mencapai Rp 2 miliar lebih.
Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kepahiang H. Tajri Fauzan, S.Km, M.Si kepada awak media, jika hutang tersebut telah terjadi sejak tahun 2019 hingga ahkir 2021 lalu.
"Benar, RSUD kita sejak 2019, 2020 dan 2021 lalu, ada hutang dalam pengadaan obat-obatan yang nilainya Rp 2 miliaran," ucap Tajri.
Hearing yang dilakukan kemarin tegas Tajri, hanya mencari solusi untuk dapat membayar semua beban hutang yang saat ini dialami manajemen RSUD Kepahiang.
"Tentu ini menjadi beban daerah, beban kita semua dan wajib untuk kita selesaikan," ujarnya.
Dari total hutang sebesar Rp 2 miliar lebih peninggalan manajeman RSUD sebelumnya, tembah Tajri, sudah dilakukan penyicilan oleh manajemen yang baru saat ini sebesar Rp 700 juta lebih.
"Kami tidak menyalahkan siapa-siapa dalam masalah ini, yang jelas wajar saja jika RSUD punya hutang, terutama dalam pengadaan obat-obatan," ucapnya.
Namun bagi Tajri, yang harus dilakukan pembenahan oleh manajemen RSUD saat ini bagaimana meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat untuk datang dan berobat ke RSUD Kepahiang.
Disinggung kepada pihak-pihak mana saja yang menjadi kaitan RSUD Kepahiang dengan total hutang sebesar Rp 2 miliar itu ? Tajri enggan menjawab detail, dengan dalih yang lebih tahu persoalan itu ada di manajemen RSUD Kepahiang.
"Kami tidak mempermasalahkan itu, yang jelas seluruh hutang akan kita selesaikan," singkat Tajri.