CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Jika selama 2 tahun lalu tenaga kesehatan (Nakes) yang menanganai Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) diberikan penghasilan tambahan berupa insentif. Tahun ini insentif tersebut tidak diberikan lagi. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kepahiang H. Tajri Fauzan, S.Km, M.Si, dikarakan APBD Kepahiang tidak mengganggarkan untuk pemberian insentif bagi Nakas yang berjuang melawan Covid-19.
"Regulasi untuk pemberian insentif itu ada, hanya saja kerena keuangan kita tidak memungkinkan jadi Nakes kita (Kepahiang, red) tahun ini tidak diberikan insentif," sampai Tajri.
Untuk mensiasati persoalan tersebut, Jelas Tajri, saat ini penghargaan yang diberikan bagi Nakes yang menangani Covid-19, hanya mendapatkan SPPD dari masing-masing Puskesmas dimana nakes tersebut bertugas.
"Rencana kita jika memungkinkan, dan kalau ada refocusing, nani akan cuba kita masukan," harapnya.
Disampaikan Tajri, untuk pemberian insentif bagi Nakes yang nemanganai Covid-19 di 8 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Kepahiang, diperkirakan membutuhkan anggaran diatas Rp 1 miliar lebih.
"Kalau kita hitung dari vaksinator saja sekarang ini ada 120 orang, kalau perorangnya Rp 500 ribu perbulan sudah berapa anggaran yang diperlukan, belum lagi ditambah dengan nakes yang merawat jika ada kasus, kami rasa nilainya diatas Rp 1 miliar," ujarnya.
Meski tidak diiming-imingi dengan pemberian insentif, tegas tajri, sejauh ini Nakaes di Kabupaten Kepahiang, tidak patah arang memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat Kepahiang agar terhindar dari wabah Covid-19.
Hal ini dibuktikannya setiap hari khususnya vaksinator tetap memberikan layanan untuk mengejar hear immunity 100 perses sasaran vaksinasi, sudah dibaksin sebelum masuknya Puasa Ramadhan nanti.
"Yang penting bagi kami kerja, Kepahiang harus bebes dari Covid-19," tukasnya. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: