CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Banyaknya batang aren di Kabupeten Rejang Lebong, memberikan berkah yang banyak bagi para petani, selain niran nya dapat diproduksi menjadi gula merah, buahnya yang dibuat panganan (Kolang Kaling), teryata ijuk dar tanaman ini juga memberikan nilan ekonomi yang cukup menjanjikan.
Produksi ijuk Rejang Lebong, ternyata tidak hanya untuk dijual dalam memenuhi keperluan masyarakat di Provinsi Bengkulu, namun juga dijual hingga keluar.
Dikatakan Suarsi (45) salah satu pengempul ijuk yang ada di Desa Air Meles Kecamatan Curup Timur, Ijuak asal Rejang Lebong banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat kerajinan. Bahkan dieskpor hingga sampai ke Bali.
"Sebagian besar ijuk yang kami kumpulkan dari petani ini, kami kirim ke Bali untuk di jadikan bahan kerajinan tangan”, terang suarsi.
Di jelaskan Suarsi, dari petani harga satu kilogram ijuk dibelinya seharga Rp 2.200. Bahkan tambah Suarsi, disaat permintaan Ijuk meningkat, harga beli dari petanipun mengalami kenaikan bisa mencapai Rp 2.800/ Kg nya.
Senada dengan yang disampaikan Suarsi, salah seorang pengepul Ijuk lainnya yang kemarin berhasil ditemui CE, Arohman (40) mengatakan jika permintaan ijuk aren asal Rejang Lebongi tidak pernah putus, karena selain digunakan sebagai bahan kerajinan tangan ijuk ini juga digunakan sebagai kebutuhan seperti, atap Pure, pembuatan tali tambang serta sebagai timbunan pondasi.
“Biasanya untuk sekali pengiriman bisa 15 ton sampai 30 ton, dan apabila banyak permintaan bisa mencapai 45 ton tergantung pada permintaan," sebut Arohman.
Disampaikannya, Bali salah satu daerah yang menjadi peminat terbesar Ijuk asal Rejang Lebong. Dimana penjualan Ijuk ke Bali sudah berlangsung sejak tahun 2011 silam.
Sejauh ini tambah Arohman, tidak ada kendala pada ketersediaan Ijuk untuk memenuhi permintaan pasar, Karena hampir sebagian besar masyarakat khususnya di Desa Air Meles dan sekitarnya memiliki batang arek dalam jumlah yang tidak sedikit.