CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemanag) RI bersama dengan Komisi VIII DPR RI, telah selesai menyepakati besaran biaya pelunasan ibadah haji (BPIH) 2022 sebesar Rp Rp 39.886.009.
Dikatakan Kepala Kantor (kakan) Kemenag Kepahiang H. Lukman S.Ag, MH melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Zulfakar Alamsyah, S.Ag bahwa biaya tersebut sedikit mengalami kenaikan dibandingkan dengan BPIH yang ditetapkan Pemerintah pada tahun 2020 lalu.
"Alhamdulillah, DPR dan pemerintah sudah membuat kesepakatan soal penyelenggaraan haji tahun ini (2022, red). Salah satu poinnya ada kenaikan di BPIH kisaran Rp 4 jutaan. Tapi ini tidak perlu dirisaukan karena tidak akan dibebankan pada jemaah," ujarnya.
Menurut Zulfakar, hal ini salah satu bentuk konsekwensi yang diambil pemerintah atas telah terjadinya 2 kali penundaan keberangkatan sejak tahun 2020 akibat dari mewabahnya Pandemi Covid-19.
"Jemaah tetap membayar sebesar BPIH yang ditetapkan tahun 2020 lalu diangka kisaran Rp 35 juta," ucapnya.
Hanya saja yang jadi masalah tegas Zulfakar, terkait dengan adanya pembatasan jumlah kunjungan jemaah yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi sebesar Rp 1 juta jemaah untuk untuk total keseluruhan. Dengan angka tersebut sambung Zulfakar diasumsikan Pemerintah Indonesia hanya akan memberangkatkan lebih kurang 110 ribu jemaah saja atau 50 persen dari jumlah keberangkatan normal.
"Mau bagaimana lagi, ini kebijakan pemerintah Arab Saudi bukan kita Indonesia yang menetapkannya dengan asumsi itu maka diperkirakan CJH kita yang diberangkatkan di kisaran berjumlah 50 orang," jelasnya.
Namun demikian Zul pun menjelaskan jika samai dengan saat ini pula, Pemerintah Indonesia masih terus melakukan negoisasi bersama dengan Kerajaan Arab Saudi, dengan harapan adanya penambahan kuota keberangkatan. Hal ini dilandasi dengan sudah semakin panjangnya daftar tunggu haji asal Indonesia. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: