CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang merilis dalam beberapa hari ini pasca Lebaran Idul Fitri 1443 H, sudah ada 3 warga Kepahiang menjadi korban serangan (gigitan) hewan penyebar rabies (HPR). Disebutkan Kabid P2P Dinkes Kepahiang Wisnu Irawan, S.Kep, MM dengan tambahan 3 kasus baru tersebut sudah ada 29 kasus sepanjang tahun 2022 ini.
"Laporan yang kami terima ada 3 kasus baru," ucap Wisnu.
Laporan tersebut diterimanya dari Puskesmas dan fasilitas kesehatan pemerintah lainnya seperti RSUD Kepahiang.
"Entah kalau ada korban HPR yang berobat di klinik swasta. Karena itu tidak dilaporkan ke kami," ujarnya.
Dengan penambahan 3 kasus baru itu tambah Wisnu, sepanjang 2022 dari Januari hingga kemarin Jumat (13/5) sudah ada 29 kasus serangan HPR.
"Memang tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tapi kasus HPR ini juga menjadi perhatian kami karena setiap tahunnya selalu ada dan terbilang tinggi," jelasnya.
Untuk itu Wisnu berharap, pemilik HPR untuk sedapat mungkin tidak melepas liarkan HPR peliharaan, seperti anjing dan kucing, serta rutin untuk memeriksakan kesehatan dari hewan peliharaannya.
"Sedapat mungkin hindari untuk mendekati HPR seperti anjing dan kucing walaupun itu peliharaan sendiri. Serta untuk rutin memberikan VAR pada hewan peliharaannya," imbuhnya.
Sementara itu untuk stok vaksin anti rabies (VAR) yang tersimpan pada gudang farmasi Dinkes Kepahiang. Tambah Wisnu, sejauh ini masih aman.
"Untuk stok VAR saya lupa jumlah tersedia, tapi masih amanlah untuk hingga beberapa waktu kedepan," pungkasnya. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51