Pelajar Tawuran Jalani Diversi, Cabdin Minta Sekolah Serius

Jumat 30-09-2022,13:00 WIB
Reporter : HABIBI IFRIANSYAH
Editor : NUNASA

CURUP, CURUPEKSPRESS.COM - Setelah ada kesepakatan antara para korban dan pelaku aksi tawuran pelajar di Rejang Lebong.

Akhirnya Rabu (28/9) penyidik Polsek Curup didampingi oleh PK Bapas, PK Sosial dan Guru SMKN 7 Rejang Lebong berhasil melakukan upaya diversi terhadap kasus pengeroyokan pelajar yang terjadi pada 15 September lalu.

Kapolres RL AKBP Tonny Kurniawan SIK mengatakan, jika dalam kasus pengeroyokan tersebut ada 15 pelajar yang terlibat pengeroyokan terhadap KHN (17) pelajar kelas X SMKN 7 RL.

Dimana untuk pelaku yang terlibat pengeroyokan ini, ada 15 pelajar.

"Dimana dalam kasus tersebut, tidak dilanjutkan ke proses pidana. Ini setelah upaya diversi dilakukan berhasil ditempuh. Sehingga kasus pengeroyokan itu, diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Kapolres.

Ditambahkan Kapolsek Curup, Iptu Singgih Wirastho SH mengatakan diversi ini, dilakukan setelah pihak korban dan pihak pelaku sepakat berdamai.

Makanya yang ditempuh adalah restorative justice, artinya tidak diproses hukum pidana.

"Hal ini dilakukan, karena korban maupun pelaku ini statusnya anak dibawah umur," sampainya.
Lanjut Kapolsek, berharap ke depan tidak ada kasus pengeroyokan.

Dan berharap kepada orang tua maupun pihak sekolah untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya, baik di sekolah maupun dilingkungan rumah.

"Pengawasan perlu dilakukan, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," katanya.

Untuk diketahui, kasus pengeroyokan terhadap KHN terjadi di sebuah warung manisan di Desa Sambirejo Kecamatan Selupu Rejang.

Dimana kasus pengeroyokan, dipicu karena ketersinggungan pelaku terhadap korban yang merupakan adik tingkat dari para pelaku ini.

Akibat hal itulah, kemudian terjadilah pengeroyokan.

Akibat pengeroyokan itulah, korban mengalami sejumlah luka.

Diantaranya 5 luka robek di bagian kepala sehingga korban mendapatkan 9 jahitan, luka memar dan benjol di pelipis kiri, luka lecet di tangan kanan, luka lecet di telunjuk dan luka lecet di jari.

Meskipun demikian, korban tidak sampai rawat inap di RSUD Curup.

Cabdin: Pembinaan Khusus

TERPISAH pihak Cabang Dinas (Cabdin) wilayah II Curup menyarankan, agar pihak sekolah menanggapi kasus tawuran pelajar ini dengan serius.

Dimana pihak sekolah harus melakukan pembinaan secara khusus terhadap para siswanya tersebut, khususnya siswa yang terlibat tawuran kemarin.

Sebagaimana disampaikan Pengawas SMK RL Azman Jayadi MPd, jika sampai saat ini permasalahan tersebut terus ditindaklanjuti.

Dimana saat ini Kepala Cabdin Inne Kristanti SP MSi, bersama para Kepsek dan seluruh perwakilan orang tua yang anaknya terlibat tawuran melaksanakan mediasi memenuhi panggilan pihak Polres RL.

"Sebagai bentuk rasa tanggung jawab kita kepada para siswa. Setelah memenuhi panggilan pihak polres untuk mengikuti mediasi.

Kami sarankan agar sekolah-sekolah yang siswanya terlibat tawuran maupun sekolah lainnya yang tidak terlibat, untuk melakukan pembinaan khusus kepada para siswa.

Baik itu pembinaan karakter, pembinaan mental dan akhlak, serta pembinaan lainnya yang dapat menjadikan siswa menghindari hal-hal seperti tawuran.

Yang jelas kami juga akan menindaklanjuti hal ini sampai tuntas," ujar Azman.

Masih dikatakan Azman, selain menyarankan untuk melakukan pembinaan lebih lanjut.

Azman juga menyampaikan, agar kegiatan di sekolah lebih diperketat lagi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya untuk pengembangan sekolah.

Dimana dengan banyaknya kegiatan, kemungkinan besar siswa yang bersangkutan akan teralihkan fokusnya hanya untuk kegiatan perkembangan sekolah.

"Kami juga menyarankan, agar setiap SMA/SMK di RL nantinya memiliki banyak kegiatan yang sifatnya positif. Karena dengan begitu, siswa tidak akan sempat untuk melakukan kegiatan lain seperti tawuran.Hanya saja itu tergantung dengan kedisiplinan yang diterapkan di sekolahnya masing-masing," ucap Azman.

Lebih lanjut dikatakan Azman, berkenaan pasca terjadinya aksi tawuran.

Sudah disepakati oleh ketiga sekolah yang terlibat tawuran tersebut untuk meliburkan sementara para siswa nya.

Hal itu dilakukan agar suasana pasca tawuran kemarin mendingin terlebih dahulu.

"Saat ini siswa SMA dan SMK kan baru saja selesai mid semester. Untuk itu kami mendukung dan mengizinkan ketiga sekolah tersebut meliburkan terlebih dahulu para siswa nya, agar kejadian kemarin tidak memanas dan terulang lagi. Yang jelas hari senin nanti semua siswa di sekolah tersebut sudah harus masuk kembali," sampai Azman.

Azman juga berharap, adanya kejadian ini dapat menjadi pengalaman untuk para siswa maupun pihak sekolah, agar tidak terulang lagi kedepannya.

Untuk itulah pihak Cabdin menyarankan dan menegaskan agar pihak sekolah yang bersangkutan memberikan pembinaan khusus kepada siswa nya.
"Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi. ]Dan permasalahan ini bisa secepatnya diselesaikan," singkatnya.

Kategori :