Banjir, Warga Cuma Bisa Pasrah

Banjir, Warga Cuma Bisa Pasrah

CURUP, CE - Lagi-lagi warga di RT 11 RW 4 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Curup Timur harus pasrah dengan luapan air siring yang masuk ke dalam ruamh mereka. Namun bedanya kali ini tidak terlalu parah, karena air yang masuk ke rumah warga baru sebatas wilayah dapur saja. Berbeda dengan kejadiaan beberapa waktu yang lalu hingga menembus teras depan rumah. Seperti yang disampaikan Junaidi salah satu warga yang dapur rumahnya digenangi air mengatakan bahwa air dari sungai mulai naik sekitar pukul 15.10 WIB yang saat itu dalam posisi hujan deras. "Jadi seperti yang sudah kami sampaikan beberapa waktu lalu, jika hujan deras sebentar saja pasti luapan air akan menggenangi rumah kami," ucapnya. Junaidi juga mengatakan bahwa mereka sudah lelah dengan keadaan seperti ini. Air dari sungai bukan hal yang asing lagi bagi mereka karena Junaidi sendiri mengatakan bahwa mereka sudah pernah merasakan bagaimana rasanya tidur di atas air. "Hujan deras sebentar banjir, dikit-dikit banjir. Kami sudah pasrah saja karena kami sudah tidak ingin mengambil pusing lagi. Kini hanya kesadaran dari pihak yang berwenang untuk menanggapi masalah ini. Jika mereka peduli tolong ada tindak lanjutnya," sampai Junaidi. Namun Junaidi sudah mengakali bagaimana caranya agar air yang masuk ke dalam rumahnya bisa terhambat dan tidak meluas ke seluruh ruangan yang ada di rumahnya. Caranya dengan membuat batasan seperti pembatas pintu yang terbuat dari kayu. "Setidaknya ini bisa mengambat. Jadi sewaktu-waktu jika ada banjir kami masih bisa cepat-cepat memindahkan barang," jelasnya. Di rumah yang berbeda, Asmiati yang memperlihatkan ruangan dapur dari rumah Ketua RW yang saat didatangi oleh CE dalam keadaan kosong tanpa penghuni. Asmiati mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui kemana mereka pergi. Saat dibuka pintunya sebagian rumah tersebut isinya ada karpet dan peralatan serta perlengkapan terlihat mengapung di atas air. "Seperti karpet dan barang-barang yang ringan pasti akan mengapung di atas air," kata Asmiati. Dengan itu, Asmiati mengatakan bahwa seperti inilah keadaanya jika banjir sedang berlangsung. Semuanya terlihat mengapung di atas air dan lambat laun rumah yang terbuat dari kayu akan cepat lapuk. "Jika tidak ada tindakan, kami tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya untuk sekitar delapan rumah ini. Mungkin warga akan meninggalkan tempat tinggal mereka dan memilih tinggal di tempat lain," tutup Asmiati. (CW4)

Sumber:

Banjir, Warga Cuma Bisa Pasrah

Terkini

Terpopuler

Pilihan