Duhh…Pedasnya Harga Cabai Merah

KEPAHIANG, CE - Ternyata pedasnya rasa cabai juga terasa di kantong para ibu-ibu rumah tangga. Mereka mengeluhkan mahalnya harga cabai saat ini yang belum juga terlihat tanda-tanda akan terjadi penurunan. Memang dalam beberapa bulan terakhir harga cabai di Kepahiang mengalami lonjakan yang luar biasa. Minimnya suply cabai dari petani membuat produk sayuran ini semakin langkah di pasaran. Musim hujan yang berkepanjangan menjadi salah satu penyebab berkurangnya produksi cabai petani. Produksi cabai mengalami penurunan kualitas akibat mengalami pembusukan karena curah hujan yang tinggi. Akibat tersebut berdampak dengan merosotnya jumlah cabe yang dipanen oleh petani. Sementara tingkat kebutuhan akan cabe meningkat. Salah seorang pedagang Meri (38) warga Desa Kute Rejo mengatakan curah hujan yang tinggi, mengakibatkan harga cabe terus mengalami kenaikan. "Hampir 2 minggu ini hujan terus-menerus mengakibatkan tanaman cabai membusuk. Kami penjual kekurangan pasokan karena itulah harga cabai terus naik," sampai Meri. Lebih jauh dikatakan Meri, kondisi ini diperparah dengan kualitas cabai yang buruk. "Hari ini saya jual cabai merah Rp 80 ribu/Kg nya, cabai hijau Rp 40 ribu/Kg, cabai rawit Rp 50 ribu/Kg. Tak jarang kualitas cabai merah sangat buruk," terangnya. Sementara itu salah seorang pembeli yang dijumpai koran CE di Pasar Kepahiang Suwitri (55) warga Pasar Ujung mengaku jika banyak ibu-ibu yang mengeluh dengan naiknya harga cabai ini. Namun mereka tak bisa berbuat banyak dan hanya pasrah dengan keadaan. Untuk itu mereka pun kadang mensiasati untuk pembelian cabai karena sudah sangat tergantung dengan salah satu komoditas sayuran itu. "Serba susah karena harga cabai ini naik. Paling agar tidak terlalu boros dalam belanja saya mengurangi jumlah pembeliannya (cabai, red). Misal biasa beli 1/2 Kg sekarang beli 1/4 Kg. Kemudian ditambah cabai rawit untuk menambah rasa pedasnya," tutur Suwitri.(CE3) Dampak kenaikan harga cabai ini juga mengakibatkan jumlah penjualan cabai di Pasar Kepahiang menurun. Kebanyakan rata-rata pembeli beralih ke cabai hijau dan cabai rawit.

Sumber: