Pedagang Dukung Larangan Jual Lem Aibon Kepada Pelajar

Pedagang Dukung Larangan Jual Lem Aibon Kepada Pelajar

CURUP, CE - Terkait adanya permintaan dari Dinsosnakertrans Rejang Lebong agar para pemilik warung tidak sembarangan dalam menjual lem aibon dan obat batuk kemasan kepada pelajar dan anak-anak, disambut poastif masyarakat dan para pemilik warung. Seperti yang diungkapkan oleh Erna, pemilik warung di Desa Air Merah.

Bahkan ia sangat berharap pemerintah bisa benar-benar mengeluarkan peraturan mengenai larangan tersebut. "Sebagai pemilik warung, saya sangat setuju. Memang hal seperti itu sangat penting untuk mengurangi jumlah anak-anak yang suka menyimpangkan fungsi dari lem itu sendiri. Saya sendiri saat ini sudah tidak pernah lagi menjual lem tersebut, bukan hanya karena hal tersebut, akan tetapi lem tersebut juga jarang dibutuhkan oleh masyarakat," sampainya.

Dukungan lain juga disampaikan oleh Hutabarat, pemilik warung yang ada di simpang Sukowati. Dengan semangat ia mengaku setuju jika pemerintah benar-benar akan mengeluarkan peraturan tersebut. "Saya setuju sekali kan hal itu. Mengelem itu sifatnya memang sangat merusak. Jadi hal itu saya rasa sangat bagus untuk mengurangi jumlah anak yang sering mengelem tersebut," ujarnya.

Diceritakan oleh Hutabarat bahwa dirinya juga pernah mengalami pengalaman yang kurang mengenakkan terkait hal tersebut. "Sebenarnya terkadang saya juga merasa takut dengan anak-anak yang sering menanyakan lem ke warung saya ini.

Bahkan pernah ada anak yang dalam keadaan sempoyongan yang menayakan lem tersebut. Semenjak kejadian itu saya memutuskan untuk tidak lagi menjual lem itu lagi, karena saya takut jika nantinya mereka mengamuk saya tidak menjual kepada mereka," terangnya.

Masih maraknya para pelajar yang menyalahgunakan lem tersebut, memang benar adanya. Seperti yang diakui oleh Roni, salah satu pemilik warung yang ada di Kelurahan Batu Galing bahwa dirinya masih sering menjumpai anak-anak yang masih dalam usia sekolah menanyakan lem tersebut di warungnya.

"Memang ada beberapa kali para anak-anak yang kelihatannya masih seorang pelajar menanyakan lem tersebut ke warung saya ini. Akan tetapi saya langsung mengatakan bahwa lem tersebut tidak dijual lagi. Dulu memang saya pernah menjual lem tersebut, akan tetapi semenjak banyaknya anak-anak yang menanyakan lem tersebut, saya tidak pernah lagi menjual lem itu," katanya. Dikatakan Roni tentunya dirinya sangat mendukung jika nantinya akan dilakukan upaya tersebut. (CW3)

Sumber: