50% Aset Bangunan Tidak Bisa Digunakan

CURUP, CE - Sensus aset yang dilakukan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Rejang Lebong sudah hampir selesai. Diketahui dari hasil sementara hampir 50% lebih aset bangunan dikategorikan sudah tidak bisa digunakan dan berahli fungsi.

Kepala DPKAD Rejang Lebong Safuan SSos melalui Kabid Aset, Dodi mengatakan bahwa sensus barang milik daerah telah selesai. Serta dalam sensus tersebut sangat banyak aset yang terbengkalai sehingga tidak dapat digunakan lagi. Bahkan tandas Dodi banyak juga aset tersebut sudah berahli fungsi. Seperti contoh bangunan yang berada di kantor dinas yang ada berada di daerah PUT yang mana aset tersebut digunakan menjadi rumah tukang jaga kantor. "Kerusakan kantor tersebut telah mencapai 70% inilah kanapa dikatakan tidak layak," sampainya. Dari segi jenis bangunan yang terbengkalai dan tak bisa digunakan itu lanjut Dodi paling banyak adalah bangunan sekolah yang juga didominasi dengan rumah dinas dan kantor lama. Hal ini tandasnya sudah dilaporkan kepada Bupati Rejang Lebong yang mungkin natinya jika memang dipergunakan harus diperbaiki. "Hal ini sudah dilaporkan dan pak Bupati juga sedang memikirkan langkah apa yang akan diambil untuk azas pemanfaatan aset tersebut," ujarnya. Setalah itu disampaikan Dodi tidak bisa dipungkiri bahwa untuk aset yang berbentuk barang seperti printer,dan barang elektronik lainnya sudah banyak yang hilang dan tidak bisa dipertangguangjawabkan. Ketika dipertanyakan perihal barang tersebut banyak pegawai di SKPD yang sudah pindah. "Tetapi saya akan tetap mancari dimana aset tersebut sampai tutas. Bahkan bila perlu harus pihak yang bertanggungjawab untuk mengganti barang tersebut," sampainya. Untuk diketahui Bupati Rejang Lebong Dr H. Ahmad Hijazi SH MSi pernah menyampaikan bahwa pada saat dirinya awal menjabat, DPPKAD tidak sama sekali memiliki data aset baik yang bergerak atau tidak bergerak. "Karena alasan itulah kami dari DPPKAD melakukan pendataan aset untuk mengetahui seberap banyak data aset yang dimiliki baik yang masih bisa digunakan maupun yang sudah rusak dan tak layak digunakan lagi," pungkasnya. (CE1)

Sumber: