Wabup: Tidak Boleh Tinggal Kelas
CURUP, CE - Wakil Bupati Rejang Lebong H Iqbal Bastari SPd MM mangatakan bahwa pemkab Rejang Lebong tidak menargetkan untuk kelulisan yang harus 100% serta dengan nilai yang tinggi. Namun hanya meminta agar semua pihak bisa berupaya dengan maksimal untuk mempersipakan UN tersebut baik Ujian Nasiona Berbasis Komputer (UNBK), baik secara manual atau LJK.Serta kelulusan yang memang hal tersebut adalah murni kemampuan siswa dan bukan karena ada pihak lain yang bersifat curang.
"Bukan target kelulusan namun kualitas kelulisan yang kita kedepankan," kata Wabup dalam pertemuan bersama jajaran pendidikan terkhusus tingkat SMP terkait pelaksanaan UNBK kemarin. Disampaikan Wabup, untuk UNBK sendiri secara fasilitas yang masih menjadi kekurang akan kedepanya akan diupayakan kelengkapanya secara berkala, sehingga di usahakan pada UN tahun ajaran 2017 - 2018 seluruh sekolah yan ada bisa melakukan UNBK.
"Untuk sarana kedepanya kita akan upayakan semampu pemkab Rejang lebong untuk dapat melengkapia agar seluruh sekolah dapat mewujudkan UNBK," terangnya. Ditambahkan Seketaris Dikbud Rejang Lebong, Noprianto SPd MM yang menjelaskan bahwa UN sama halnya dengan keniscayaan karena sama - sama untuk menaikan derajat kelevel yang lebih atas. Sehingga tidak perlu takut dalam menghadapi UN. Terlebih lagi jangan sampai ada kata siap dan tidak siap karena jika sudah duduk di sekolah semuanya harus siap.
"Siswa itu sudah mengetahui kalau sekolah itu ada yang namanya ujian sehingga memang harus sudah siap," terangnya. Nopri kembali menyampaikan jika dalam ujian nantinya sekolah diharapkan dunia pendidikan bisa tenang dan bisa menjalani dengan senang hati tanpa ada tekan. Hal tersebut bisa dilakukam karena siswa sendiri sudah dibekali selama tiga tahun. "Jelas bekal sudah tiga tahun, ilmu pengtahuan seluruhnya sudah diberikan, tinggal menjalankan dengan tenang dan senang," ujarnya.
Terlebih lagi saat ini Pemkab Rejang Lebong sendiri sudah menyampikan bahwa target dari mereka bukan lah target kelulusan namun target kualitas, dan tidak seperti yang dulu harus 100%. "Bupati sudah menitipkan bukan terget jumlah kelulusan namun kualitas, karena dengan sarana yang minim harus di tekan kan maka akan sangat berat beban dari dunia pendidikan," pungkasnya.(CE1)
Sumber: