Petani: Limbahnya Kemana?
Pasca RSUD Jalur Dua Difungsikan
CURUP, CE - Beroperasinya RSUD Jalur Dua yang direncanakan pada bulan Maret ini, memberikan pertanyaan dan keresahan bagi para petani yang ada diseputar RSUD tersebut. Pasalnya petani resah jika nantianya sudah diaktifkan, limbah RSUD akan merusak kesuburan tanah. "Saya selaku petani yang tepat dibelakang RSUD ini khawatir nantinya pembuangan limbah dari rumah sakit kemana? dan dampak dari limbah inikan bisa merusak unsur tanah," ujar Suherman (45) salah satu petani tepat dibelakang RSUD Jalur Dua.
Menurut Suherman, ditambah lagi saluran pembuangan dilokasi RSUD tersebut tertutup. Sehingga pasti akan melebar kelingkungan sekitar, dan ini jelas akan mencemari lingkungan. "Karena limbah tersebut nantinya jelas akan banyak mengandung bahan kimia obat - obatan dan ini akan merusak tanaman," katanya. Selain itu juga, hingga saat ini belum terlihat bangunan yang akan dipergunakan untuk tempat pengelolaan limbah. Hal tersebut lebih membuat keresahan dari para petani dilokasi tersebut.
"Bisa dilihat belum ada sama sekali banguan yang terlihat untuk tempat pembuangan," terangnya. Suherman menyampaikan, yang jelas pihaknya meminta agar pihak pemkab Rejang Lebong bisa memebrikan dan menempatkan limbah pembuangan dilokasi yang tepat, sehingga tidak merusak alam sekitar, dan tanaman mereka bis alebih subur dan ekonomi bisa meningkat.
"Harapan saya untuk lokasi pembuangan limbah ini sudah dipikirkan oleh pemerintah," sampainya. Ditambahkan petani lainnya, Tohir (35) bahwa dirinya juga mengkhawatirkan kontur dan kualitas tanah karena efek limbah pembuangan RSUD nantinya. Pihaknya juga mengkhawatirkan nantinya warga sekitar juga ikut terkena efek dari limbah tersebut, terlebih lagi yang paling ditakutkan bakteri peyakit menyebar dan masuk kedalam tanamanya, dan dikonsumsi oleh banyak orang. "Kalau saya khawatirnya disana, ini pemikiran secara logika saya saja sebagai seorang petani disini," tandasnya. (CE1)
Sumber: