Kepahiang, Punya 137 PAUD

Kepahiang, Punya 137 PAUD

Sebagian PAUD Percontohan

KEPAHIANG, CE - Gerakan 1 Desa 1 PAUD di Kabupaten Kepahiang sudah dicanangkan sejak 5 tahun terakhir. Suatu kebanggan bahwa sebelum Bunda Paud Provinsi Bengkulu Hj. Lili Ridwan Mukti mencanangkan gerakan 1 Desa 1 PAUD, ternyata daerah ini sudah siap dengan program tersebut.

Ini terbukti saat koran CE mengkonfirmasi kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Yudha Rusmansyah SE AK MM melalui Kabid PAUDNI Neti Herlina SSos pada Sabtu (29/4) kemarin. Dikatakan bahwa bahwa Kabupaten Kepahiang sudah miliki 137 lembaga PAUD.

"Kepahiang sudah miliki 137 lembaga PAUD yang tersebar merata di setiap desa. Ini artinya kita sudah melakukan program 1 Desa 1 PAUD yang sudah diprogramkan sejak lama," terang Neti. Dengan keberhasilan ini, menunjukan bahwa pendidikan anak usia dini sangat menjadi perhatian khusus. Terutama bagi Pemkab Kepahiang.

Neti menjelaskan bahwa dari 137 PAUD yang berdiri 2 diantaranya baru terbentuk dan terdaftar di Dirjen PAUDNI. "Awalnya jumlah lembaga PAUD ada 135 kemudian ada 2 lembaga PAUD yang baru terbentuk dan terdaftar di Dirjen PAUDNI. Kita sangat mendukung dengan adanya pendidikan anak usia dini ini," kata Neti.

Bahkan saat ini, menurut Neti lembaga PAUD yang ada di kabupaten Kepahiang memiliki PAUD percontohan yang dikeluarkan berdasarkan penilaian Dirjen PAUDNI. Maka dari itu Neti mengharapkan melalui lembaga PAUD pelayanan pendidikan terhadap anak usia dini terlayani. "Kabupaten Kepahiang mempunyai beberapa PAUD percontohan. Salah satunya PAUD Tadika Puri. Berdasarkan penilaian Dirjen PAUDNI merupakan PAUD percontohan yang memiliki sarana dan prasarana yang sesuai standar kebutuhan mulai dari ruang kelas, kelompok belajar, fasilitas pendukung hingga kurikulum yang diterapkan dan tenaga pendidik," jelas Neti.

Tetapi, selain memiliki lembaga paud, Kabupaten Kepahiang juga memiliki 17 PKBM, 25 LKP. "Perlu diketahui selain memiliki lembaga PAUD, Kepahiang juga punya 17 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar), 25 LKP yang membantu masyarakat memiliki keterampilan dan kecakapan," tutur Neti.

Lebih jauh lagi, Neti menjelaskan ke 17 PKBM setiap tahunnya mengelar ujian kesetaraan,begitu juga dengan LKP yang mampu menghasilkan masyarakat terampil. "Rata-rata PKBM dikepahiang setiap tahunnya mengikut sertakan peserta ujian kesetaraan yakni peserta ujian paket A, B, C, bahkan untuk lembaga kursus dan pelatihan (LKP) banyak yang menghasilkan masyarakat yang terampil menjahit,terampil merias,terampil komputer," pungkas Neti.

Namun dari jumlah tersebut, Neri mengharapkan berdasarkan jumlah bantuan yang diterima setiap lembaga paud maupun PKMB, LKP diharapkan sesuai dengan data dan direalisasikan. "Harapan kami, bantuan yang diberikan dari pusat dapat direalisasikan sesuai data,misalnya lembaga paud mendapat BOP dari PAUDNI sesuai Dapodik dengan mencantumkan jumlah peserta didik. Dengan harapan data yang disampaikan sesuai dengan kondisi sebenarnya," harap Neti.

Untuk diketahui, lembaga PAUD mendapat bantuan BOP kisaran Rp 9 untuk jumlah peserta didik dibawah 20 orang, Rp 12 juta untuk peserta didik di atas 20 orang. Data tersebut disampaikan berdasarkan Dapodik. (CE3)

Sumber: