Ziarah Makam hingga Sedekah Ruah

Ziarah Makam hingga Sedekah Ruah

Melihat Tradisi Memasuki Bulan Suci Ramadan 


Setiap menjelang bulan suci Ramadhan, banyak didapati masyarakat yang melakukan ziarah ke makam keluarga. Tidak hanya itu, sebagian masyarakat juga melakukan doa ruah (syukuran) dilingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Tradisi tersebut juga terjadi di Rejang Lebong. Berikut liputanya.

Nike Okatarina Sahlan, Curup

Seolah menjadi tradisi dikabupaten Rejang Lebong pada saat masuk puasa, hal ini juga bukan hanya dilakukan oleh satu suku bangsa, melainkan seluruh masyarakat, kebiasaan tesebut diawali mereka dengan membersikan makan terlebih dahulu. Setelah membersihkan makam yang dilanjutkan dengan membaca surat yasin.

Bertemu dengan salah satu keluarga yang sedang berziarah di salah satu pemakaman di Kelurahan Talang Rimbo, Sukerti (35) menjelaskan bahwa mereka melakukan ziarah makam pada saat memasuki puasa untuk melepaskan kerinduan terhadap almarhun yang biasa berkumpul. Serta memasuki puasa untuk menunjukan bahwa yang masih hidup selalu mengingat mereka yang sudah meninggalkan, tidak jarang pada saat melakukan ziarah meneteskan air mata karena mangenang kebersamaan.

"Yang telah meninggal ini adalah orang tua saya, namanya ikatan anak dengan orang tua pasti kuat, dan ketika rindu pada saat memasuki puasa selain dari berdoa dan membersikan makam inilah yang hanya dapat saya lakukan," ujarnya.  Bukan hanya ziarah makam yang seolah menjadi tradisi, ada juga satu kegiatan yang tidak tinggal dilakukan, yakni sedekah ruah masuk puasa. Acara ini sama halnya dengan acara pada umumnya.

Namun acara ini adalah kegiatan yang awalnya dilakukan pembacaan yasin, yang dilanjutkan oleh tahlil, selanjutnya akan dilakukan doa bersama yang ditujukan untuk mereka yang telah meninggal terdahulu, dan disertai dengan niat agar puasa kali ini bisa dilalui dengan baik dan juga bisa bertemu dibulan suci ramadan tahun berikutnya.

Seperti saat CE menyambangi rumah bapak Sahlan (56) yang sedang melakukan sedekah ruah, terlihat warga yang datang membaca lantunan yasin dengan hikmadnya. Nantinya acara tersebut akan dilakukan oleh warga lainnya secara bergantian dengan tetangga lainnya. Lebih jauh dalam acara tersebut dibuat juga acara maaf memaafkan antar warga, sehingga pada saat masuk puasa mereka telah saling memaafkan.

"Ini acara syukuran dan mendoakan yang meninggal, dan juga ajang silahturahmi," sampai Sahlan pemilik rumah. Salah satu imum masjid Nurul Jihad, Sukri (60) mengatakan bahwa kedua kegiatan tersebut besifat sah saja dilakukan, namun tidak ada ajaran secara jelas harus dilakukan pada saat masuk puasa. Pasalnya untuk mendoakan dan membersikan makam keluarga dianjurkan setiap hari, namun pihaknya mengakui hal ini memang menjadi tradisi karena sudah dilakukan turun temurun, dari nenek moyang hingga saat ini. "Ini sudah kebiasaan dari dulu, karena kagiatan yang dilakuka baik maka, kami mempersilahkan," bebernya.(** )

Sumber:

Ziarah Makam hingga Sedekah Ruah

Terkini

Terpopuler

Pilihan