MUI: Jangan Ada Korban dari Suluk

CURUP, CE - Mengingat pelaksanaan kegiatan pengajian Thareqat Naqsabandiyah yang berada di Desa Suka Datang Kecamatan Curup Utara sebentar lagi akan dilaksanakan. Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rejang Lebong berharap pada pelaksanaanya nanti kegiatan tersebut tidak memakan korban seperti kegiatan kegiatan suluk sebelumnya.

Dikatakan Ketua MUI Rejang Lebong, Mabrursyah saat dihubungi CE via telpon bahwa pihaknya meminta kepada pihak panitia suluk agar benar-benar memperhatikan kondisi setiap jama'ah suluk yang ikut serta dalam pengajian tersebut. "Kami minta jangan sampai suluk tahun ini kembali memakan korban seperti kegiatan kegiatan pada tahun sebelumnya," ujarnya.

Disampaikannya pihak panitia harus mampu melihat kondisi jamaah suluk dalam artian apakah jamaah yang bersangkutan kuat secara fisik atau tidak. Dengan demikian tes kesehatan juga penting dilakukan dalam hal ini pihak panitia harus berkoordinasi dengan pihak terkait dalam rangka memeriksa kesehatan para jamaah.

"Panitia harus berkoordinasi dengan pihak yang lain untuk memeriksa kesehatan," sampainya. Bukan hanya itu, pihaknya juga beberapa waktu lalu bersama Kapolres Rejang Lebong dan Kemenag Kabupaten Rejang Lebong telah meninju lokasi pengajian suluk tersebut guna melihat persiapan yang telah disiapkan pihak panitia dan juga pihaknya menyarankan kepada panitia untuk melakukan penambahan berbagai fasilitas untuk memberikan kenyamanan bagi para jamaah nantinya.

"Kita juga telah memantau berbagai persiapan suluk beberapa waktu lalu," katanya. Terkait pandangan MUI Rejang Lebong dengan ibadah suluk, bahwa selagi pengajian tersebut dilakukan berdasarkan rukun islam dan rukun iman yang benar, maka sah-sah saja untuk dilakukan.

"Namun jika keluar dari yang seharusnya, maka kami siap menindaklanjuti. Pemantauan jalannya pengajian tersebut rencananya akan dilaksanakan 2 gelombang. Mudah mudahan tidak ada korban, dan selama pelaksanaan kami akan terus memantau," tutupnya. (CE5)

Sumber: