Heboh Pembunuhan Misterius Pasutri Tauke Kopi

Heboh Pembunuhan Misterius Pasutri Tauke Kopi

SELUPU REJANG, CE - Aksi pembunuhan keji kembali terjadi di Kabupaten Rejang Lebong pada Selasa (12/12) kemarin. Kali ini korbannya pasangan suami istri (pasturi) Zailani (72) dan Hasim (70) warga Desa Cawang Lama Kecamatan Selupu Rejang.

Pasutri yang dikenal sebagai salah satu tauke kopi dan juga memiliki usaha penggilingan padi ini ditemukan tewas bersimbah darah sekitar pukul 07.30 WIB didalam rumahnya. Kala itu korban ditemukan dengan kondisi penuh luka bacokan senjata tajam (sajam) pada bagian belakang kepala dan juga tusukan pada bagian muka.

Dugaan sementara kedua korban dihabisi kawanan pelaku lantaran persoalan dendam. Ini karena barang berharga milik korban diantaranya uang sekitar Rp 51 juta dan emas sekitar 30 gram milik korban yang berada dibawah kasur tidak diambil oleh kawanan pelaku.

Kepada CE putra sulung korban, Dulhadi (50) mengaku jika dirinya yang pertama kali melihat jenazah kedua orang tuanya tersebut. Kala itu dirinya hendak mengantar sang cucu untuk berbelanja dirumah orang tuanya tersebut. Dimana setiba didepan rumah, Duhadi langsung saja masuk dengan mendorong rolling rumah korban yang kala itu memang sudah terbuka sedikit.

"Awalnya aku ndak ngantar cucung ko belanjo dirumah gaek, kareno gaek ko juga buka warung. Waktu itu aku melihat ayah (korban,red) sudah tergeletak diatas kasur santai berwarna biru. Sempat aku panggil dengan mengatakan jika hari sudah siang, dan meminta ayahnya untuk bangun, namun melihat ayah tidak kujung banguan, serta tidak bergerang dan menyaut," kenangnya.

Adapun saat itu Dalhadi langsung mendekati dan membuka selimut ayahnya. Dan alangkah terkejutnya saat selimut dibuka, dirinya mendapati sang ayah sudah dalam kondisi meninggal dengan muka bersimbah darah. Kala itu sontak Dalhadi langsung memanggil warga sekitar.

"Aku udah tu langsung ngecek banguanlah pak lah siang hari ini, idak nyaut aku buka selimut ketemu cak ini, aku panggil tetanggo yang juga seputaran tu rumah adik aku galo," ujarnya.

Setelah warga lain datang, Dahadi sempat memberikan cucunya tersebut keistri dan menghampiri kedalam kamar guna mengecek keadaan ibunya. Namun kodisi yang sama juga terjadi pada ibunya, dimana saat itu sang ibu ditutupi dengan selimut berwarna biru dengan luka bacokan dibelakang dan tusukan didadanya. Dalhadi juga berteriak jika ibunya juga meninggal dan dirinya langusung melihat ke belangkang dapur untuk memastikan pintu rumah belakang terbuka atau tidak.

"Nengok bapak la cak itu aku cek keadaan mak, ya allah, mak aku dibunuh orang iko. Aku cek yang lain kalu orang yang bunuh masih ado, aku tengok jugo pintu belakang masih tekunci elok," jelasnya.

Adapun setelah warga berdatangan, dirinya dibantu warga sekitar langsung membawa kedua jenazah korban ke RSUD Curup guna diberikan pertolongan lebih lanjut dan guna dilakukan pemeriksaan medis terkait luka yang menyebabkan pasturi tersebut meninggal.

"Kita bawak kerumah sakit karena kita nak bersihkan luko itu," katanya. Namun usai luka dibersikan kedua mayat pasturi tersebut sekitar pukul 10.00Wib kembalikan kekeluraga yang dibawah menujuh rumah anak bungsung mereka,untuk dikebumikan yang lokasinya tidak begitu juah dari lokasi kejadian.

"Kami bawak kerumah adek yang bungsu sekitar 10 meter dari rumah kejadian," ungkapnya. Sementara itu tetangga korban yang juga masih memiliki hubungan keluraga dengan korban yakni Andi (35) mneyampaikan jika tidak ada sama sekali tanda - tanda jika adanya pemubunuhan dirumah tersebut, karena sama sekali tidak akannya jeritan atau terikan kedua korban.

"Kami tau tu lah karena Dulhadi ko mekik, men idak tu idak atau kereno dak do suaronya," terangnya.

Andi juga menyampaikan jika korban tersebut memang hanya tinggal berdua dirumah tersebut, dan dikenal dengan warga yang taat beribadah dan dengan ekonomi menengah keatas.

"Mamang kek bibik tu rajin kareno mereka ni solat, subuh tu lah bangun wuduk kami tengok, pintu lah dibukak, subuh be lah buka roling nyo tu karena sumurnyo tukan disamping jadi nyo wuduk tu disamping, tiap solat," ujarnya.

Andi menyampaikan jika, kedua korban dikenal tidak memiliki musuh disekitar lokasi ataupun cekcok dengan orang sebelum dirinya meninggal, dan kedua korban tersebut sendiri dikenal dengan sikap yang cukup ramah dan dan jarang bermasalah.

"Kalau masalah rasonyo dak do, mereka ni baik - baik galo orangnyo," katanya.  Terpisah Kapolres Rejang Lebong AKBP Napitupulu Yogi Yusuf SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Chusnul Qomar SH SIK menyampaikan jika pihaknya belum bisa memastikan jika kedua korban dibunuh dengan motif apa.

Pasalnya saat ini anggota kepolisian masih turun kepalangan guna mencari bukti baru dilokasi kejadian. Serta dari hasil tersebut tidak ada satu pun barang milik korban yang hilang. Termasuk uang puluhan juta dan emas puluhan gram yang ada dibawah kasur korban.

"Kami masih melakukan penyelidikan dalam kasus pembunuhan ini, dan belum dapat memastikan mengenai motif dendam atau perampokan, karena belum ada bukrti yang kuat. Namun kuat menjurus pada motif dendam," tandasnya.

Adapun sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian sudah memasang garis polisi di TKP. Hanya saja beberapa barang bukti milik korban seperti kasur, selimut dan bantal sudah diamankan pihak kepolisian. (CE1)

Sumber: