Waspada! Penularan Difteri bisa Lewat Terompet

Waspada! Penularan Difteri bisa Lewat Terompet

CURUP CE - Menghadapi perayaan tahun baru tahun 2018 mendatang, Dinas Kesehatan Rejang Lebong mengimbau masyarakat untuk waspada penularan penyakit difteri melalui tiupan terompet. Hal ini disampaikan oleh PLt Kadinkes Rejang Lebong, Samsir SKM MKM melalui Kasi Surveilens dan Imunisasi, Dewi Rahmawati SKM.

"Kami dari dinas kesehatan mengimbau kepada masyarakat untuk waspada penularan penyakit difteri melalui terompet. Karena memang sudah menjadi tradisi perayaan tahun baru ada peniupan terompet dimalam pergantian," sampainya.

Dewi menyampaikan bahwa penularan melalui tiupan terompet sendiri sangat memungkinkan terjadi apabila ada pergantian peniupan terompot dari satu orang kepada orang lain. Karena penularan sendiri akan dapart terjadi melalui air ludah.

"Jadi kan jika ada ada seorang yang terkena difteri itu meniup terompet ada bekas air ludah yang tersisa. Jika ini ditiup lagi oleh orang lain yang tidak tertular maka orang tersebut akan dapat tertular juga. Jadi secara singkat penularannya itu melalui air ludah," jelasnya.

Lebih jauh Dewi menyebutkan penularan sendiri juga dapat terjadi melalui luka yang bersentuhan dan juga keringat. Jadi hindari kontak langsung kepada penderita difteri yang sedang terkena luka ataupaun sedang berkeringat.

"Sebagai contoh bahkan penularan juga bisa melalui tempat tidur penderita difteri," katanya.

Sementara itu untuk Kabupaten Rejang Lebong sendiri Dewi menyebutkan bahwa belum ada ditemukan penderita penyakit difteri. Namun pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat waspada dan dapat segera memeriksakan diri apabila dicurigai ada gejala difteri.

"Segera lapor apabila ada gejalanya untuk meminimalisir penularan dan segera mendapat penanganan. Dimana gejala awalnya yakni flu seperti demam, nafsu makan menurun, lesu, nyeri tenggorokan saat menelan, ingus kuning kehijauan dan dapat disertai darah," jelasnya. (CE2)

Sumber: