17 Warga jadi Pekerja di Malaysia, Rakit Peralatan Elektronik
CURUP, CE - Sebanyak 17 putri asal Rejang Lebong yang akan diberangkatkan sebagai Pekerja Imigran Indonesia untuk bekerja di BCM Electronics Corp di Kedah Malaysia. Mereka siap untuk bekerja dalam perakitan alat elektronik. Hal ini seperti diungkapkan oleh Yesi yang merupakan perwakilan dari 17 orang yang akan diberangkatkan ke Malaysia tersebut. Ini sendiri merupakan keberangkatan kedua bagi Yesi, dimana diungkapkannya bahwa dirinya telah berhasil mebeli satu unit rumah dari hasil kerjanya sebelumnya.
"Kami siap untuk berangkat dan bekerja di perusahaan perakitan alat elektronik tersebut, saya sendiri sebenarnya sudah dua kali berangkat dan bekerja di perusahaan yang ada di Malaysia ini. Ini benar-benar merupakan sebuah peluang, yang jelas tinggal bagaimana kita bisa menabung dan menjaga pergaulan disana," ungkapnya saat acara pelepasan tenag kerja Rejang Lebong ke Malaysia yang bertempat di kantor Disnakertrans Rejang Lebong pada Rabu (14/3) kemarin.
Selanjutnya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dwi Purnamasari SSos yang secara resmi melepas tenag kerja asal Rejang Lebong kemarin sendiri mengaku bangga dengan tenaga kerja Rejang Lebong sendiri. Dirinya juga turut memberikan pengertian kepada para orang tua yang hadir dalam acara pelepasan tersebut untuk turut mendukung dan tidak usah khawatir terhadap anak-anaknya. Pasalnya anak-anak mereka sendiri dipekerjakan di perusahaan yang memang sudah jelas track recordnya.
"Saya mengimbau kepada para orang tua untuk mendukung dan tidak terlalu mengkhawatirkan putri-putrinya, tinggal saja kita disini berdoa agar mereka selalu diberi kesehatan di sana nanti," sampainya.
Terpisah Pimpinan PT Mardel Internasional, Romi Mahendra selaku PJTKI yang menyalurkan tenaga kerja Rejang Lebong tersebut menyampaikan bahwa semua fasilitas telah dipersiapkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja nanti baik mess maupun makan sebanyak 3 kali sehari semuanya ditanggung perusahaan. Bukan hanya itu bahkan pengecekan kesehatan rutin selama 6 bulan sekali juga akan dilaksanakan oleh perusahaan sebagai penjagaan kesehatan terhadap tenaga kerja sendiri.
"Bahkan kami juga sudah berkomunikasi dengan orang disana untuk selalu mengawasi pergaulan putri-putri kita ini agar tidak salah dalam bergaul," ungkapnya. Lebih jauh dirinya mengungkapkan bahwa untuk gaji sendiri mereka sudah lebih dari cukup yakni mencapai Rp 7 juta perbulan. Disana dipastikan sudah benar-benar bersih tanpa ada potongan sama sekali.
"Potongan tidak ada sama sekali karena semua pajak itu ditanggung oleh perusahaan, sedangkan untuk asuransi mereka juga ada dua yang bisa di klaim yakni dari Malaysia dan dari Indonesia sendiri," pungkasnya. (CE2)
Sumber: