Banjir Harus jadi PR Bersama
CURUP, CE - Hujan deras yang terjadi di Rejang Lebong pada Jumat (2/2) lalu, membuat puluhan rumah warga diperbatasan antara Jalan Baru dan Dusun Curup terendam banjir. Banjir ini diduga akibat meluapnya aliran sungai Air Duku.
“Banjir mulai terjadi sekitar sudah isha tadi, dimana di wilayah sini diperkirakan ada sekitar 25 atau mungkin lebih rumah warga yang terkena dampak,” sampai Ketua RT 3 Kelurahan Jalan Baru, Anton saat memantau lokasi banjir.
Adapun dalam banjir ini, tinggi air mulai dari mata kaki hingga dengan mencapai ketinggian 1,2 meter. Dimana akibat banjir yang menerpa tersebut juga mengakibatkan akses jalan dari Jalan Baru menuju Dusun Curup ditutup sementara, dan dialihkan melalui jalan alternatif lain.
“Jalan untuk sementara ini terpaksa ditutup dulu, karena seperti dilihat masih belum bisa untuk dilalui kendaraan baik roda 2 maupun roda 4. Jalan alternatif bisa melalui Talang Benih yang tembus ke Perbo,” ujar Reza Palevi warga sekitar.
Sementara itu, dari pantauan CE dilapangan, beberapa warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi dahulu ke rumah tetangga dan kerabatnya. Hal ini mengingat rumah mereka sudah tidal memungkinkan lagi untuk tetap dihuni, sampai menunggu kondisi genangan air mulai surut.
Normalisasi Sungai Air Duku
Disisi lain bencana banjir yang disebabkan luapan Sungai Air Duku pada Jum'at (1/4) malam, menjadi banjir yang terbesar dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan. Pasalnya, banjir tersebut selain mengakibatkan puluhan rumah terendam, puluhan hektar sawah rusak bahkan akibat banjir tersebut juga merusak jembatan alternatif di Desa Duku Ulu.
Disisi lain, banjir tersebut lantaran disebabkan pendangkalan sungai dan perlu dilakukan normalisasi.
Dikatakan Firman (53) warga Kelurahan Karang Anyar bahwa banjir tersebut tersebut naik sekitar pukul 20.00 WIB. Dimana akibat naiknya air tersebut menenggelamkan kolam ikan miliknya sehingga anakan ikannya hanyut terbawa banjir termasuk ikan yang siap panen sebanyak 500 Kg.
"Kalau untuk kerugian itu berkisar Rp 25 Juta, bukan hanya itu selain menghanyutkan ikan yang berada di kolam. Banjir yang tergolong besar kemarin juga menghanyutkan bronjong buatan ditepian kolam dan dinding kolam nyaris ambruk," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Disampaikannya bahwa banjir tersebut, disebabkan oleh luapan Sungai Air Duku akibat pendangkalan sungai sehingga yang diharapkan sepanjang Sungai Air Duku bisa dilakukan normalisasi atau pengerukan. Di sisi lain dirinya berharap kepada Pemerintah untuk menindaklanjuti permasalahan yang dari tahun ketahun selalu terjadi.
"Untuk kali ini banjirnya cukup besar bahkan mungkin yang terbesar, kalau selama ini banjir tidak sampai menenggelamkan kolam. Setiap tahun memang terjadi tapi kalau untuk sebesar demikian rasanya baru kali ini," sampainya.
Sementara itu, Edy Syahbana (51) warga Desa Duku Ulu mengatakan bahwa bukan hanya merusak persawahan, namun banjir yang disebabkan luapan Sungai Air Duku tersebut juga menyebabkan jembatan alternatif yang menghubungkan antara Desa Duku Ulu dan Desa Cawang Lama dan beberapa Desa lainnya juga nyaris ambruk.
"Beruntung masih ada pipa besi PDAM sebagai penahannya, kalau tidak jembatan alternatif sudah roboh," katanya.
Sumber:
Terkini
Terpopuler
- 1 Tanda-Tanda Bahwa Pasanganmu Belum Dewasa
- 2 Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Diabetes di Usia Muda
- 3 Bukan Karena Benturan! Berikut Penyebab Kaca Mobil Retak yang Jarang Diketahui
- 4 Resep Ikan Bawal Panggang: Nikmatnya Hidangan Laut yang Lezat
- 5 Jangan Diabaikan! Berikut Penyebab Munculnya Benjolan Pada Ketiak