Mengenal Sosok Bripka M Taqim, Personel Bhabinkamtibmas Polres Kepahiang, Penghargaan Bukan Tujuan Akhir, Memb

PERINGATAN HUT Bhayangkara ke -74 yang lalu menjadi hari yang paling bersejarah bagi Bripka M Taqim, Polisi yang bertugas di Kesatuan Binmas Polres Kepahiang. Niat hanya ingin menghadiri puncak peringatan HUT Bhayangkara, tidak diduga namanya disebut sebagai Polisi yang mendapatkan penghargaan sebagai Polisi berinovasi dan berprestasi yang langsung disematkan Kapolres Kepahiang AKBP Suparman, SIK, MAP. Bagaimana cerita hingga M Taqim, dinobatkan sebagai Polisi yang berprestasi, berikut wawacara khusus wartawan CE bersama sang Polisi.

Irwansyah, Kepahiang

M TAQIM (37) anak ke 5 dari 8 bersaudara lahir dari keluarga petani yang sedari kecil memang memiliki cita-cita ingin menjadi Polisi. Setelah mimpi yang dia bangun sejak kecil itu tercapai, Taqim langsung menunjukkan niatnya menjadi seorang polisi selain dari membanggakan keluarga, juga untuk membantu masyarakat.
Ayah 3 anak ini, langsung berinovasi apalagi dirinya ditugaskan oleh pimpinannya sebagai Bhabinkantibmas di daerah kelahirannya Muara Kemumu, Sebuah kecamatan ujung Kepahiang, yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani perkebunan.
Tidak sedikit diantara petani petani itu yang berkebun jauh dari desa harus melalui perbukitan dan sungai. Sehingga untuk mobilisasi hasil pertanian dari perkebunan hingga sampai kedesa harus membutuhkan tenaga dan biaya ekstra.
"Sulitlah masyarakat kita akan sejahtera, kalau biaya yang dikeluarkan hampir sama besar dengan penghasilan yang mereka terima," ungkap Taqim.
Permasalahan yang dihadapi petani perkebunan yang ada dipertalangan dalam wilayah desa binaannya ada pada infrastruktur jalan dan jembatan, yang menjadikan biaya mobilisasi angkut hasil pertanian menjadi besar dan mahal.
"Kalau jalan tidak terlalu masalah bagi kami disini karena kami sudah terlatih dengan kondisi jalan setapak licin, berkubang, mendaki dan menurun. Yang jadi masalah terbesar kami harus menyeberangi sungai dengan kultur berbatuan yang terkadang airnya juga deras dan tinggi," ujarnya.
Melihat kondisi itulah naluri sosial kemanusiaannya muncul, apalagi hampir seluruh petani itu adalah keluarga dan kerabatnya aendiri. Hingga akhirnya Taqim berinovasi dan berinisiatif untuk mengajak masyarakat delam wilayah binaannya untuk membangun jembatan. Sampai dengan saat ini sedikitnya sudah ada 2 Jembatan yang dibagun Bripka M Taqim bersama warga setemlat. Diantaranya Jembatan Air Ketenong Bawah dan Air Ketenong Atas. Yang mana jalur twraebut merupakan akses bagi masyarakat Desa Batu Bandung, Sosokan Taba, Renah Kurung, Warung Pojok Kecamatan Muara Kemumu.
Masih dikatakan Suami dari Fitria Anggraini, S.Pd, apa yang sudah dikerjakan dengan membangun 2 jembatan tersbut belumlah selesai masih ada 1 jembatan lain yang akan dibangun dirinya bersama masyarakat setempat yaitu jembatan yang nantinya menjadi akses mobilisasi warga setempat.
"Jujur bukan tujuan saya untuk mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau institusi, yang lebih penting bagi saya bagaimana keberadaan saya bisa memberi manfaat bagi masyarakat," ucapnya.
Tidak salah jika dalam kesehariannya ayah dari Gilang, Brilian dan Gibril ini ada ditengah tengah masyatakat.
Selain dari penghargaan sebagai Polisi berinovasi dan berprestasi, beberapa waktu lalu M Taqim, juga mendapatkan Penghargaan dari Kapolres, karena keberhasilannya mengungkap dan mengamankan pelaku pembunuhan sadis terhadap IRT warga Sosokan Baru.
Kapolres Kepahiang AKBP. Suparman, S.Ik, MAP, menyampaikan penghargaanbyang dibwrikan kepada Bripka M Taqim, pada punca HUT Bhayangkara ke-74, 1 Juli lalu, hendaknya juga bisa memotivasi Polisi yang lain untuk berbuat yang terbaik bagi masyatakat sebagainpengayom masyarakat.
"Kita harus fair menilai, jika memangnada Polisi yang bersalah akan kita hukum, tapi jika ada yang berprestasi selayaknya juga kita berikan penghargaan," singkat Kapolres. (**)

Sumber: