Masuk Sekolah Tanggal 13 Juli Batal
CURUP, CE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong menyampaikan jika 90% wacana masuk sekolah pada tanggal 13 Juli mendatang, dibatalkan. Pasalnya saat ini Rejang Lebong tidak dimungkinan untuk merealisasikan dan tidak memenuhi syarat utama untuk masuk sekolah pada tingkat SMP tersebut.
"Kemungkinan 90 % ini dibatalkan, namun kita masih melihat sampai dengan hari H-1, atau pada tanggal 12 mendatang," sampai Kadis Dikbud Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju.
Disampaikan Khirdes, syarat utama untuk masuk sekolah tinggat SMP ini sendiri harus dengan zona hijau. Namun sayangnya Rejang Lebong miliki 3 pasien yang terkonfirmasi positif covid 19. Ditambah dengan adanya sejumlah PDP dan ODP yang ada di Rejang Lebong, sehingga mengembalikan Rejang Lebong pada zona merah.
"Hal ini yang membuat Rejang Lebong belum dapat untuk mengaktifkan sekolah tingkat yang ada di Rejang Lebong," ungkapnya.
Dengan itu maka pihaknya sampai dengan saat ini masih terus mengkaji ulang untuk mengaktifkan sekolah yang ada di Rejang Lebong. Tentunya dengan berpatokan pada aturan terbaru Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ditambah dengan tim monitoring juga belum melaporkan, kesiapan sejumlah sekolah mana saja yang sebelumnya sudah memungkinkan untuk masuk.
"Jadi saat ini hanya diputuskan masih menunggu petunjuk akhir sampai dengan H-1 tanggal 13 Juli," jelasnya.
Sementara itu Kabid Pembinaan SMP M Amrin, menyampaikan, jika sekolah dalam pantauanya menyatakan siap untuk masuk sekolah, ada di Kacamatan Sindang Dataran, mengingat adanya penyataan 90% wali murid setuju jika sekolah tersebut aktif, dan untuk sekolah yang ada di lingkuangan kota sendiri paling dimungkinkan yakni SMPN 06 Rejang Lebong yang ada di Kesambe Lama. Pasalnya sekolah ini miliki lahan yang luas jumlah ruang kelas yang banyak dan siswa yang minim, sehingga masih dapat dimungkinakan pisical distensing untuk terlaksana.
"Untuk SMPN 01, 02, 05 Rejang Lebong, kendati jumlah dana bos mereka ini banyak, dan sangat siap secara alat kelengkap fasilitas kesehatan, namun tidak dimungkinan untuk masuk, karena siswa mereka ini banyak, dan jelas akan mengabaikan jaga jarak, sehingga langkungan kota belum dimungkinkan untuk masuk, dan belum ada instruksi jelas pasca Rejang Lebong sudah kembali merah," pungkasnya. (CE1)
Sumber: