Dosen UNIB Ajarkan Budidaya Jamur Tiram Bagi IRT di Rejang Lebong
CURUP, CE - Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) merupakan salah satu kegiatan perwujudan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.
Sebagaimana tertuang dalam Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 ayat 2 Undang-Undang No.20 Tahun 2003 menyatakan bahwa Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Bengkulu sebagai salah satu bagian dari institusi pendidikan nasional berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan PPM. Salah satu kegiatan PPM ini adalah “Pelatihan Budidaya JamurTiram Putih(Pleurotus ostreatus) Berbasis Limbah Pertanian Untuk Peluang Usaha Dan Sumber Pangan Sehat Keluarga Bagi Wanita Tani”.
Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Talang Ulu Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong. Pelaksana kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga orang dosen Unib yaitu Dr. Irma Badarina, S.Pt, MP sebagai ketua dan Prof. Dr. Ir. Endang Sulistyowati, M.Sc serta Ir. Nadrawati, MP sebagai anggota) dan dibantu oleh tiga orang mahasiswa Unib.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan praktik budidaya jamur tiram. Metoda yang dilakukan adalah ”learning by doing” sehingga petani dapat mengetahui, memahami dan memiliki kemampuan untuk melakukan budidaya jamur tiram. Kegiatan ini akan berlangsung selama lebih kurang empat bulan.
Pada kesempatan acara pembukaan kegiatan PPM, Lurah Talang Ulu Kecamatan Curup Timur, Firdaus, SE menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim dosen Unib yang telah berbagi ilmu dan juga telah memberikan bantuan berupa seperangkat peralatan untuk budidaya jamur dan demplot ”Kumbung Jamur” yang dapat dimanfaatkan secara bersama dengan koordinasi pihak kelurahan.
Lurah Talang Ulu, Firdaus SE dalam kata sambutannya mendorong masyarakat agar betul-betul serius mengikuti kegiatan pengabdian ini dan pihak kelurahan akan berusaha membantu mencarikan dana untuk mengembangkan usaha jamur tiram dalam program ekonomi keuangan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kegiatan penyuluhan dan praktik budidaya dilakukan di rumah salah seorang warga kelurahan Talang Ulu diikuti oleh peserta yaitu ibu-ibu wanita tani yang menjadi sasaran program pengabdian. Peran ibu-ibu wanita tani dalam mencari peluang usaha untuk menambah income keluarga dapat ditingkatkan. Kegiatan berkebun/mengurus ladang sebagian besar dilakukan oleh kaum bapak (laki-laki).
Sementara para ibu/wanita tani hanya mengurus rumah tangga. Curahan waktu wanita tani dalam melakukan aktivitas diluar kegiatan mengurus rumah tangga masih cukup memungkinkan. Setelah urusan domestik rumah tangga selesai dilakukan yaitu memasak pada pagi hari, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan mempersiapkan anak-anak ke sekolah, maka wanita tani dapat melakukan aktivitas lain yang bertujuan untuk menambah penghasilan keluarga antara lain usaha budidaya jamur tiram yang dilakukan melalui program pengabdian masyarakat ini. Usaha budidaya jamur tiram putih cukup menjanjikan. Hal ini karena pangsa pasar masih terbuka lebar. Minat masyarakat untuk mengkonsumsi jamur tiram cukup baik karena jamur telah dikenal masyarakat sebagai makanan yang enak dan baik untuk kesehatan. Bahan baku media tumbuh jamur berlimpah ketersediaannya. Iklim daerah Talang Ulu cocok untuk pertumbuhan jamur tiram. Dalam kondisi pandemik Covid 19 saat ini, usaha budidaya jamur tiram menjadi alternatif menambah penghasilan keluarga walaupun tetap bekerja dirumah “work from home/WFH.
Selain itu, konsumsi jamur tiram dapat dijadikan sumber pangan sehat bergizi bagi keluarga.
Kegiatan pengabdian ini diikuti dengan penuh antusias. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta sebagai wujud keingintahuan terhadap materi yang disampaikan. Selain penyampaian materi juga dilakukan praktik budidaya jamur tiram. Kegiatan praktik budidaya ini diawali dengan praktik pencampuran media tumbuh jamur yang terdiri dari serbuk gergaji, dedak padi dan kapur. Selain serbuk gergaji, dilakukan juga ujicoba menggunakan media kulit buah kopi yang merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat berlimpah ketersediaannya disekitar lokasi.
Apalagi kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu sentra perkebunan kopi. Kulit buah kopi dari hasil penelitian tim Pengabdian dapat dijadikan media tumbuh jamur tiram. Rangkaian materi budidaya jamur tiram ini disampaikan oleh tim pengabdian masyarakat Unib yang memiliki pengalaman penelitian tentang jamur tiram.
Antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan pengabdian ini juga berwujud keinginan mereka untuk belajar membuat bibit jamur. Hal ini tentu menjadi respon positif bagi tim Pengabdian untuk membuat program lanjutan kesinambungan. Para peserta bahkan berminat untuk mencoba dengan modal sendiri untuk mendirikan usaha jamur tiram. Bahkan bercita-cita menjadikan daerah kelurahan Talang Ulu sebagai “Kampung Jamur Tiram” untuk tujuan wisata “Petik Jamur dan Aneka Kuliner Jamur Tiram”.
Mengingat posisi geografi kelurahan Talang Ulu berada diperlintasan jalan Bengkulu-Lubuklinggau sehingga aktivitas perekonomian/perdagangan cukup berkembang. Serta berdekatan dengan objek wisata di kabupaten Rejang Lebong maka besar kemungkinan cita-cita tersebut akan dapat terwujud. Insya Allah.. (**/bis)
Sumber: