Gas Melon Tembus Harga Rp 30 Ribu

Gas Melon Tembus Harga Rp 30 Ribu

CE ONLINE - Saat ini harga bahan bakar LPG 3 Kg di Kepahiang melambung tinggi. Bahkan pada tingkat pengecer, masyarakat harus merogok kantong lebih hingga Rp.30 ribu untuk hanya mendapatkan 1 tabung Gas 3 Kg.
Menyikapi hal tersebut Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kepahiang, mengambil langkah dengan telah menyurati agen-agen LPG untuk wilayah Kabupaten Kepahiang, guna mempertanyakan penyebab kelangkaan yang terjadi.

"Beberapa hari lalu, kami sudah bersurat terhadap pimpinan agen yang selama ini memasok Gas Melon untuk pangkalan-pangkalan yang ada di Kepahiang," ungkap Kadis perdagangan, Koperasi dan UKM Kepahiang H. Husni Thamrin, SE.
Dikatakannya dalam surat tersebut, pihaknya hanya mempertanyakan dan meminta klarifikasi kepada agen penyebab terjadinya kelangkaan yang sudah lebih sepekan ini. Karena sudah menjadi keluhan seluruh warga pengguna bahan bakar tersebut.

"Seharusnya pengawasan itu sudah menjadi tanggung jawab Pemprov, sesuai dengan fungsinya, tapi karena banyak juga masyarakat yang bertanya pada kami, maka itu kami yang bersurat," ujarnya.
Hanya saja tegas Husni, sampai dengan kemarin pihaknya belum mendapatkan jawaban dari pihak-pihak dimaksud, terhadap surat yang sudah pihaknya sampaikan beberapa hari yang lalu.
"Intinya kami hanya ingin mengetahui apa penyebab kelangkaan yang terjadi," ucapnya.

Disisi lain kelangkaan LPG 3 Kg dipasaran saat ini, membuat harga melambung tinggi, hingga mencapai Rp.30 ribu pertabungnya. Seperti yang diungkapkan Desi Marlina (33) Warga Jalan Veteran Kelurahan Pasar Ujung Kepahiang.
"Tadi, (Kemarin, red) untuk mendapatkan 1 tabung ini kami harus mencari sampai ke Desa Tebing Penyamun Tebar Katai, 1 tabung yang biasa kami beli Rp.23 ribu ditingkat pengecer, sekarang sudah Rp 30 ribu," ungkap Desi.

Dijelaskannya dari Jalan Vertan Pasar Ujung ke Desa Tebing Penyamun, jarak yang harus Desi tempuh lebih dari 5 Km.
"Pokoknya setiap warung saya tanya, baru dapat disana (Tebing Penyamun, red) itupun hanya tinggal 1 tubung yang ada," ujarnya.
Desi tidak terlalu mempermasalahkan harga, tapi yang dipertanyakan Desa, kemana Gas Melon yang menjadi kebutuhan pokok bagi warga kurang mampu itu. Karena menurut Desi untuk mencapai Desa Tebing Penyamun guna mendapatkan 1 tabung Gas Melon dirinya juga mengeluarkan biaya tambahan Rp 10 ribu untuk ongkos Ojek pulang pergi. (CE7)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: