Indek Literasi dan Inklusi Keuangan Ditarget, Naik 5 Persen dalam BIK Tahun 2020
CE ONLINE - Dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Bengkulu tahun 2020, indeks literasi dan inklusi keuangan ditargetkan bisa naik 5 persen dari sebelumnya. Ini sebagaimana ditergetkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu bersama Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang ada di Bengkulu.
Kepala OJK Bengkulu, Yusri mengatakan saat ini indeks literasi Bengkulu baru mencapai 34,12 persen, dari secara nasional sebesar 38,04 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan sudah sebesar 85,56 persen, atau berada di atas nasional yakni, 76,1 persen.
"Kita bersama LJK optimis akan mencapai target kenaikan masing-masing 5 persen untuk literasi dan inkluasi keuangan di Bengkulu. Meskipun kita tahu saat ini kita masih berada di masa pandemi Covid-19," sampainya.
Yusri mengatakan, dalam mencapai target tersebut, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dan LJK, dalam hal ini Bank Bengkulu, Kantor Perwakilan BEI dan Pengadaian, akan meluncurkan beberapa program inkluasi keuangan. Dengan tema satukan aksi keuangan inkulisif untuk Indonesia maju (Aksessku).
Beberapa program dari 3 LJK Bengkulu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, adalah Bank Bengkulu berupa program satu rekening satu pelajar atau Kejar dengan target pembukaan 3 ribu rekening simpanan pelajar baru dan nomimal Rp 20 juta untuk tingkat SD, SMP dan SMA.
"Bank Bengkulu juga ada program business matching, berupa penyaluran kredit dengan target kepada 100 debitur baru dan total nominal Rp. 9 milyar," ungkapnya.
Selain itu ada juga program perluasan investor pasar modal oleh BEI, melalui pembukaan akun rekening sekuritas, dengan target 500 investor baru dan target nominal transaksi Rp 90 miliar. Sedangkan dai Pengadaian itu adaprogram menambung emas, dengan target 500 penabung baru dengan nilai transaksi Rp 1 miliar.
Sementra itu, Yusri menyebutkan untuk upaya lain untuk mencapai target dalam rangka mendorong perluasan akses keuangan kepada masyarakat, sekaligus mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ini sesuai yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo agar inkluasi keuangan pada tahun 2024 bisa mencapai 90 persen, di samping publikasi dan sosialisasi.
"Kegiatan lainnya, ada webinar series dengan tema perbankan, saham, menambung emas dan perencanaan keuangan, serta juga talkshow perasuransian bersama dengan komunitas wartawan," katanya.
Untuk diketahui, kegiatan BIK sendiri diselenggarakan dari tanggal 1 sampai 31 Oktober, akan dilaunching oleh Plt Gubernur Bengkulu, pada Selasa, (13/10) hari ini. Dalam kesempatan tersebut, juga akan dilakukan penandatanganan pencapaian target bulan inklusi keuangan dan lain-lainnya. (CE2)
Sumber: