Dewan Akan Monitor Penerima Kuota Gratis

Dewan Akan Monitor Penerima Kuota Gratis

CE ONLINE - Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu berencana akan melakukan monitoring dan kontrol terhadap penerima kuota gratis dari pemerintah pusat. Ini sebagaimana diungkapkan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Zainal S.Sos, Selasa (20/10) kemarin.
"Kita tidak menginginkan ini masih ada yang tidak kebagian kuota internet gratis dari pemerintah. Kami akan memonitoring secara langsung ke masyarakat," sampainya.

Dikatakannya, jangan sampai ada polemik dalam proses pembagian kuota internet gratis tersebut. Menurutnya, bila perlu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu mendata jumlah siswa maupun mahasiswa yang ada ditiap Kabupaten supaya nantinya tidam ada tumpang tindih.
"Kuota gratis ini dapat mengurangi beban guru, dosen, siswa dan mahasiswa. Kami mengapresiasi pemerintah karena sangat membantu siswa dan para orang tua. Akhirnya, keluhan masyarakat selama ini didengar oleh pemerintah," ungkapnya.

Zainal mengatakan, dirinya sangat mengapresasi terkait dengan adanya bantuan kuota internet gratis dari pemerintah pusat tersebut. Seharusnya kata Zainal, memang sudah seharusnya pemerintah memberikan bantuan tersebut selama pandemi apalagi saat sekarang ini ekonomi masyarakat sedang sulit.
"Tidak diketahui kapan Pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Apalagi sampai saat ini belum ada obat yang di temukan dalam mengatasi masalah seperti ini. Dengan demikian juga kebutuhan masyarakat akan terus meningkat dengan pendapatan yang sedikit," ujarnya.

Lebih jauh ia juga mengharapkan agar pemerintah daerah juga memikirkan, tidak semuanya para siswa memiliki gadget sebagai alat utama pembelajaran jarak jauh. Untuk itu kata, Zainal, juga harus menjadi perhatian serius pemerintah provinsi Bengkulu untuk mendata, selain mendata seluruh jumlah yang mendapatkan kuota gratis tersebut.
"Untuk gadget tidak semua siswa memiliki, ini seperti buah simalakama. Dalam arti, sekarang anak-anak dipaksa harus di sekolah dan tatap muka itu masih sangat berbahaya walaupun ada zona hijau ataupun kuning," pungkasnya. (CE2)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: