Kasus HPR Tinggi, Stok VAR Menipis

Kasus HPR Tinggi, Stok VAR Menipis

CE ONLINE - Tingginya angka kasus gigitan binatang mengandung rabies di Kabupaten Kepahiang, menyebabkan keterbatasan stok Vaksin Anti Rabies (VAR) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang menipis.

Kepala Dinas Kesehatan Kepahiang H. Tajri Fauzan, S.Km, M.Si mengatakan bahwa ketersediaan VAR yang dimiliki Dinkes Kepahiang saat ini hanya 80 kasus saja. Yang mana hingga pertengahan Bulan Maret ini jumlah korban gigitan hewan diduga mengandung rabies sudah mencapai 22 Kasus.
"Ya dalam waktu 2,5 bulan ini, memang sudah ada 22 kasus gigitan hewan yang diduga mengandung rabies, data ini yang terlapor. Artinya, orang dengan kasus gigitan hewan diduga mengandung rabies yang menjalani pengobatan di RSUD atau Puskesmas, sedangkan yang menjalani perawatan dan atau pengobatan di klinik - klinik swasta tidak terlapor dan terdata pada kami," ungkap Kadinkes.

Setiap kasus dikatakan Tajri, wajib untuk dberikan vaksinasi VAR yang tujuannya untuk mencegah terjadinya penularan rabies dari hewan tersebut. Yang ini menurut Tajri, menjadi sebab stok VAR yang dimiliki pihaknya berkurang.
"Untuk ketersediaan VAR, jika tidak ada peningkatan kasus kami prediksi cukup untuk beberapa bulan kedepan. Berdasarkan laporan yang kami terima jumlah VAR yang tersisa saat ini hanya untuk 80 kasus," ujarnya.

Tajri menyakini, Kepahiang tidak akan mengalami kekurangan jumah VAR, karena menurut Tajri, ketersediaan VAR, bisa sewaktu waktu pihaknya dapatkan dari Dinkes Provinsi Bengkulu.
"Nanti kalau memang ada lonjakan kasus, dan VAR kita mendekati habis, kita akan ajukan lagi ke Dinkes Provinsi untuk kita tambah," sebutnya.

Meski mengalami peningkatan kasus diawal tahun ini, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Tambah Tajri, dirinya berharap kedepan jumlah kasus gigitan dari hewan yang mengandung rabies di Kepahiang dapat ditekan, dengan cara peningkatan kesadaran masyarakat pemilik hewan peliharaan untuk selalu memeriksa kesehatan hewan peliharaannya, dan tidak melepas liarkannya.
"Mudah-mudahan sisa 80 VAR untuk 80 Kasus yang tersisa itu, tidak habis digunakan tahun ini, artinya jumlah kasus bisa sama sama kita lakukan penekanan, Namun jika memang diperlukan kami jamis stok aman dan banyak yang sewaktu waktu bisa kita terima dari Dinkes provinsi," tukas Tajri. (CE7)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: