Usai Divaksin, Pejabat Terpapar Covid-19

Usai Divaksin, Pejabat Terpapar Covid-19

CE ONLINE - Beberapa hari belakangan salah satu pejabat Lebong dikabarkan terpapar Covid-19. Dimana yang bersangkutan terpapar Covid-19 setelah mendapatkan suntik vaksin Covid-19.

Informasi diperoleh CE, bahwa pejabat tersebut yakni Kepala Bagian Hukum Syabahul Adha. Dimana terhadap yang bersangkutan saat ini tengah menjalai perawatan Intensif di RS Kota Bengkulu.

Saat dikonfirmasi, Kadis Kesehatan Rachman SKM mengatakan dengan bertambahnya kasus baru tersebut, maka saat ini kasus covid 19 menjadi 53 kasus.
"Memang betul ada salah satu pejabat yang terpapar covid 19, tetapi saat ini sedang dalam perawatan di Provinsi," ujarnya.

Seperti di ketahui pejabat tersebut sebelumnya sempat melakukan suntik vaksin sinovac pada tanggal 25 Maret lalu yang mana sudah menjalani dua tahap proses vaksin.

Sedangkan yang bersangkutan terpapar covid 19 pada selasa 7 april kemarin. Tetapi yang menjadi pertanyaannya saat ini mengapa usai suntik vaksin pasien masih juga terpapar covid-19? Dimana Rachman menyebut salah satu faktornya, seseorang mengabaikan protokol kesehatan usai divaksinasi. Sebab vaksin, kata dia, bukanlah sebuah pelindung utama yang bisa menjadikan seseorang mutlak kebal terhadap virus.
"Disuntik vaksin tak akan bikin kita menjadi kebal karena jika usai di vaksin tidak menjamin pasien bakal terkena juga karena vaksin tersebut tidak bisa bikin kita kebal virus, terlebih lagi jika mengabaikan prokes," tuturnya.

Disisi lain disaat di singgung mengenai riwayat penyakit pejabat Lebong tersebut Rachman menjelaskan jika pasien tersebut memiliki riwayat penyakit, tetapi informasi tersebut belum bisa dipastikan karena saat ini pihaknya belum mendapatkan data yang valid mengenai riwayat penyakit tersebut.
"Pejabat itu juga dilaporkan memiliki riwayat penyakit, tetapi kita belum mengetahui apa riwayat penyakitnya, tetapi petugas sudah di kita turunkan untuk mencari data yang valid karena pejabat itu tidak terdaftar di pelayanan kesehatan di kabupaten lebong karena KTPnya berasal dari provinsi Bengkulu," ungkapnya.

Dengan demikian langkah yang akan pihaknya lakukan saat ini ialah mendata dan melakukan tracking kepada orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien terpapar covid.
"Saat ini 2 Puskesmas kita kerahkan untuk melakukan pendataan dan tracking yaitu targetnya seluruh orang yang berkontak langsung kepada pasien itu, dan juga nantinya akan kita lakukan swab untuk menentukan hasilnya apakah tertular atau tidak, " katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan kepada masyarakat untuk tidak panik dan takut untuk di vaksin terlebih lagi dengan adanya temuan itu, maka dia meminta semua orang untuk memandang vaksin sebagai solusi penanganan pandemi. Vaksin akan membantu menyelamatkan nyawa.
“Akan tetapi jika kita hanya mengandalkan vaksin maka kita membuat kesalahan, salah satu poinnya vaksin itu penting untuk kesehatan serta kekebalan tubuh, dan juga setelah di vaksin itu juga penting jika masyarakat tetap menerapkan prokes karena dengan menerapkan prokes kita tercegah dari penularan covid 19," tutupnya. (CE8)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: