Tradisi Penyambut Ramadhan, Ziarah dan Sedekah Ruwah

Tradisi Penyambut Ramadhan, Ziarah dan Sedekah Ruwah

Di Rejang Lebong memasuki buan suci ramadhan ada budaya khusus yang dilakukan umat islam diwilayah ini. Dimana budaya atau tradisi tersebut yakni Ziarah makam dan melakukan sedekah Ruwah.

NIKE OKTARINA, CURUP

Keduanya (ziarah dan sedekah ruwah,red) seolah menjadi salah satu syarat untuk memasuki bulan puasa di Rejang Lebong. Kegiatan ini dilakukan hampir disetiap rumah. Untuk ziarah sendiri terlihat disejumlah pemakaman di Rejang Lebong ramai masyarakat yang ziarah dengan berdoa dan menabur bunga diatas makam kerabat mereka masing - masing. Jumlah peziarah sendiri pada saat memasuki bulan ramadhan lebih dari jumlah biasanya.
"Akan memasuki ramadhan memang sudah biasanya jika maka ramai, karena mereka berziarah ke makam kerabat, baik masyarakat dalam kota ataupun luar kota," sampai Zaidi (50) penjual bunga nyekar didepan TPU Talang Rimbo Curup.

Dimana memasuki ramadhan sendiri menjadi salah satu moment untuk perantau datang dengan sengaja ke Rejang Lebong untuk mengunjungi makam kerabat mereka. Dimana momen ini dilakukan mereka untuk membersihkan makam kerabat mereka secara langsung, dan mendoakan secara lanngsung.
"Kami dari pelembang, karena ini mau masuk puasa, kami kesini untuk ziarah ke makan orang tua kami," ungkapnya.

Dimana ziarah kubur dilakukan masyarakat puncaknya pada Kamis sore atau Jum'at pagi, dan berangsur surut sampai pada 1 Ramadhan berlangsung. Dan kegiatan serupa seperti ini akan kembali dilakukan pada saat Hari Raya Idul Fitri, dengan kembali mendatangi makam dengan berdoa bersama.

Sementara untuk sedekah ruwah sendiri dilakukan masyarakat Rejang Lebong satu pekan sebelum 1 Ramadhan berlangsung, dengan mengundang tetangga dan anggota keluarga yang lain, untuk berdoa bersama dirumahnya, kemudian dilanjutkan dengan makan atau santap bersama hidangan yang telah disiapkan pihak rumah.
"Dimana doa yang kita panjatkan bersama ini, untuk doa yang dikirimkan ke arwah kerabat - kerabat kita yang sudah mendahului kita," ungkap Nani (37) Warga Kelurahan Karang Anyar.

Dikatakannya, jika sedekah ruwah sendiri hampir mirip dengan mereka yang melakukan yasinan dan doa usai ada yang meninggal dunia, yang kadang dilakukan sampai dengan 7 hari berturut - turut, namun bedanya sedeha ruwah khusus dilakukan sebelum 1 ramadhan berlangsung, dan dilakukan untuk menyambut bulan ramadhan.
"Ini bentuk kita mengingat yang telah tiada dengan cara mendoakannya," terangnya.

Serta Ruwahan yang menjadi tradisi berdoa dan bersedekah yang kerap dilaksanakan Umat Islam ini dinilai memang mengandung nilai kebaikan karena adanya silaturahim, adanya kebarsamaan yang baik dilakukan dilingkungan masyarakat. (**)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: