Hasil Pengawasan Selama Ramadhan, BPOM Temukan Ribuan Produk Pangan Olahan TMK
CE ONLINE - Selama pelaksanaan intensifikasi pengawasan pangan selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Loka POM Rejang Lebong menemukan ribuan produk pangan olahan pangan Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK). Hal ini sebagaimana diungkapkan Kepala Loka POM Rejang Lebong, Drs Sasra APt MSi saat melakukan Press Release di Pemkab Rejang Lebong, Selasa (11/5).
"Loka POM Rejang Lebong, membawahi tiga Kabupaten yakni Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang. Dimana selama pelaksanaan intensifikasi di 3 wilayah tersebut, kita menemukan adanya 115 jenis dengan jumlah sebanyak 1.311 pieces bahan pangan yang bermasalah," ujarnya.
Menurut Sasra, adapun bahan pangan yang bermasalah tersebut diketahui peredarannya ada yang Tanpa Izin Edar (TIE), kedaluwarsa dan rusak. Dimana untuk kerusakan yang ditemukan berupa kaleng berkarat, terdapat lubang, kemasan penyok dan sebagainya.
"Sementara untuk produk rusak yang ditemukan sebanyak 23 jenis dari total 66 pieces atau potong. Barang kedaluwarsa sebanyak 73 jenis dengan jumlah potong sebanyak 470, selanjutnya tanpa izin edar atau TIE ada 18 jenis dengan jumlah sebanyak 775 potong. Kemudian temuan bahan pangan bermasalah ini selanjutnya sebanyak 50 jenis dengan 744 potong dilakukan pemusnahan, dan sebanyak 64 jenis barang dengan jumlah 567 potong dikembalikan ke penyalur," sampainya.
Di sisi lain, Sasra menyebut barang-barang yang bermasalah tersebut ditemukan pihaknya di beberapa tempat sampel pelaksanaan intensifikasi. Sebagaimana sasarannya sarana distribusi pangan sepertu importir, distributor, toko. Kemudian supermarket, Hypermarket, pasar tradisional hingga penjual parcel.
"Selain itu, kita juga melakukan pengawasan terhadap takjil atau menu berbuka puasa di dalam 3 Kabupaten di wilayah Loka POM Rejang Lebong. Dalam kesempatan tersebut, kita mengambil beberapa sampel makanan kepada pedagang, yang sampel kita beli sendiri untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan uji cepat di lokasi. Karena dalam pelaksanaannya, kita membawa mobil laboratorium keliling," katanya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Rejang Lebong Zulkarnain mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai makanan dan minuman yang akan dibeli. Dengan cara meneliti terlebih bahan-bahan yang akan dibeli.
"Jangan sampai bahan yang dibeli dalam keadaan rusak. Seperti barang kedaluwarsa dan sebagainya sebagaimana temuan dari Loka POM Rejang Lebong dari hasil intensifikasi Pengawasan yang dilakukan," ujarnya.
Di sisi lain, khusus untuk jajanan Takjil yang dilakukan pemeriksaan oleh BPOM, kata Zulkarnain semuanya nihil mengandung bahan-bahan berbahaya.
"Alhamdulillah, 270 sampel takjil yang diperiksa Nihil mengandung bahan berbahaya," tandasnya. (CE5)
Sumber: