Pemprov Rancang Pengolahan Limbah B3

Pemprov Rancang Pengolahan Limbah B3

CE ONLINE - Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bakal merancang pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) di wilayah Pulau Baai Kota Bengkulu. Bahkan saat ini Pemprov melalui instansi terkait telah melakukan peninjauan lahan yang merupakan milik PT. Pelindo II Cabang Bengkulu, dan nantinya menjadi lokasi pengolahan LB3.

Dikatakan Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Dinas LHK Provinsi Bengkulu, Zainubi SH bahwa beberapa waktu lalu pihaknya bersama PT. Pelindo II Cabang Bengkulu telah melihat titik koordinat lahan pesiapan untuk lokasi atau tempat pembangunan instalasi pengolahan LB3. Dalam pengolahan yang dimaksud, mulai dari pengumpulkan hingga nantinya pemanfaatan.
"Lokasi pengolahan LB3 kita butuhkan karena melihat gerak investasi yang tumbuh, ditambah lagi masih akan masuknya investor untuk berinvetasi di daerah kita. Kemudian juga sama-sama kita ketahui, di area pelabuhan Pulau Baai bakal dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga pengolahan LB3 dibutuhkan," ungkapnya.

Menurutnya, lokasi yang dibutuhkan untuk menjadi tempat pengolahan LB3 itu sekitar 10 hingga 15 hektar. Dimana lahannya sengaja diminta PT. Pelindo yang menyediakan. Sedangkan untuk instalasi pengolahan LB3, kemungkinan besar Pemprov yang nantinya membangun.
"Namun terkait instalasi ini diluar kewenangan kita, kita disini hanya melihat lokasi," katanya.

Lebih jauh Zainubi menyebutkan, dari hasil pengecekan lahan yang disiapkan PT. Pelindo cukup memadai. Yang jelas dari pengolahan LB3 ini nantinya, berpotensi menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Sejauh ini di Sumatera ini baru 1 daerah yang memiliki tempat pengolahan LB3. Tentunya sebuah peluang bagi daerah kita," ujarnya.

Apalagi, sambungnya, Provinsi Bengkulu juga ditargetkan menjadi pintu keluar masuk pulau Sumatera. Sehingga pada saat daerah memiliki pengolahan LB3, maka sangat menguntungkan. Kemudian produksi LB3 di provinsi kita ini juga sudah cukup besar, per tahun mencapai 200 ton.
"Apalagi bukan hanya pengolahan LB3 saja yang ditargetkan, tapi juga seperti limbah medis," ungkap Zainubi.

Sementara itu, keberadaan pengolahan LB3 di Provinsi Bengkulu ini bisa memberikan keuntungan yang besar. Terlebih disaat jalan TOL sudah mulai beroperasi. Dimana provinsi tetangga juga bisa mengolah LB3 di daerah kita, tentunya dengan membayar retribusi.
"Makanya sejal awal tadi saya sampaikan, melalui pengolahan LB3 ini bisa mendatangkan PAD," pungkasnya. (CE2)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: