PMI Ajak Terapkan Sistem UDD RL
CE ONLINE - PMI Provinsi meminta agar UDD RSMY, Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu agar menerapkan sistem yang dijalankan oleh UDD Rejang Lebong. Ini sebagaimana diungkapkan Sekretaris PMI Provinsi, Joni Saputra mengingat saat ini ketersediaan darah masih kurang.
"Harusnya UDD mengajak pendonor yang berasal dari masyarakat desa/ kelurahan, seperti diterapkan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, bisa diterapkan di wilayah kabupaten dan kota dalam wilayah Provinsi Bengkulu," sampai Joni.
Sedangkan sistemnya nanti, petugas PMI Kabupaten atau Provinsi akan mendatangi wilayah desa/kelurahan pada hari tertentu. Jika UDD kabupaten bekerja maksimal, seperti tersedianya peralatan yang memadai di rumah sakitnya, tidak ada terjadi penumpukan selalu diserahkan ke tingkat provinsi, diyakini kebutuhan darah bisa menurun.
"Makanya dengan langkah yang sedang dirancang dan akan direalisasikan nanti, secara bertahap kebutuhan darah di Bengkulu bisa terpenuhi," ujarnya.
Selain itu pihaknya juga akan membangun UDD tingkat provinsi, juga akan gencar lagi mensosialisasikan kepada masyarakat. Terlebih sudah mulai diperbolehkannya siswa berumur 17 tahun untuk mendonorkan darahnya, agar nantinya ada pendonor berasal dari siswa yang ada di Bengkulu.
Data terhimpun saat ini, berdasarkan hasil data evaluasi Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bengkulu, kebutuhan darah dalam satu tahun mencapai 17 ribu 300 kantong. Dimana 78 persen berasal dari donor sukarela, dedangkan untuk 22 persen lagi adalah dari pendonor darah pengganti.
"Artinya darah yang baru terpenuhi oleh UDD Kota Bengkulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong dan dibantu UDD rumah sakit kabupaten lainnya, baru sekitar 78 persen. Sementara yang 22 persen lagi berasal dari masyarakat yang mau mendonorkan darahnya ketika dibutuhkan," ungkap Joni.
Sebelumnya Ketua PMI Provinsi Bengkulu Asnawi A Lamat menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan darah yang sampai saat ini masih kekurangan, PMI selain akan membangun Unit Donor Darah (UDD), juga gencar mengajak adanya pendonor dari siswa hingga masyarakat kelurahan/desa.
"Kedepan kita juga perlu meningkatkan bahwa pendonor darah sukarela. Jika itu sudah terpenuhi antara kebutuhan dengan penyediaan, tidak akan ada masalah lagi, seperti sekarang ini. Apalagi di masa pandemi sekarang ini, semakin sulit lagi mencari donor sukarela," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: