Pemkab Belum Terima Jawaban PT SMI, Bupati : Sangat Birokratis dan Menjengkelkan
CE ONLINE - Sebulan sudah sejak Pemerintah Kabupaten Kepahiang mengajukan permohonan melakukan komunikasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk membahas rencana pemutusan kontak kerjasama pinjaman daerah, hingga saat ini belum ada jawaban atas permohonan dari Pemkab Kepahiang.
Sikap yang yang ditunjukkan manajemen SMI, yang terlalu birokratis tersebut menyebabkan kenjengkelan dari Bupati Kepahiang Dr. Ir Hidayatullah Sjahid, MM IPU yang dikemarin ditemui wartawan koran ini, terkait dengan sikap manajemen PT SMI yang samapi dengan kemarin belum respon terhadap surat yang disampaikan Pemkab Kepahiang
"Belum ada jawaban, sangat birokratis dan menjengkelkan," ucap Bupati.
Dijelaskannya, sejak rapat evaluasi perjanjian pinjaman daerah terhadap SMI sebesar Rp 59 miliar yang langsung dipimpin dirinya beberapa waktu lalu, yang di tindak lanjuti dengan pembentukan tim yang bertugas melakukan koordinasi dan komunikasi dengan SMI.
Pemkab Kepahiang langsung bersurat untuk meminta waktu membicarakan tindak lanjut kerjasama tersebut. Ditambahkan Bupati alasan Pemkab Kepahiang untuk menghentikan kerjasama itu disebabkan pada prosedur pengajuan penarikan dana pinjaman yang rumit dan lama.
"Sebenarnya kita tidak bisa terlalu lama menunggu, karena kita punya beban hutang pada 3 kontraktor yang mengerjakan proyek pembanguan dan peningkatan jalan yang sebelumnya mereka (SMI,red) janji untuk membiayainya," ujarnya.
Bupati menegaskan, setelah rencana penghentian kerjasama dengan PT SMI, pihaknya sudah mencari upaya lain untuk meneruskan kegiatan tersebut dengan bekerjasama terhadap Bank Bengkulu.
Dijelaskan, sebelumnya untuk membiayai pembangunan dan peningkatan jalan total pinjaman daerah pada PT SMI sebesar total Tp 59 miliar dengan rincian anggaran pembangunan pusat pemerintahan-Barat Wetan Rp 23, 4 miliar PT. Nurangga Brother's Putra, pembangunan jalan Paket II Cinto Mandi-Langgar Jaya-Damar Kencana Rp. 18,5 miliar PT. Bayu Inti Pelangi dan peningkatan jalan Renah Kurung-Batu Bandung Rp 12, 7 miliar PT. Sarana Multikarta Indonesia. Masing-masing kegiatan pembangunan tersebut belum sepenuhnya selesai dengan progress pekerjaan sekitar 15 sampai dengan 50 persen.
Dari pinjaman daerah itu yang sudah dicairkan atau masuk ke kas daerah senilai Rp 4, 2 miliar, sementara saat ini sedang diajukan proses pencairan senilai Rp 10,5 miliar terhadap progress yang sudah dikerjakan pada kisaran pekerjaan 15 persen, ada yang 50 persen. Kalaupun nanti karena pemutusan kerjasama dengan SMI artinya tidak bisa dicairkan lagi, maka akan dibayarkan oleh APBD atau saat peralihan pinjaman. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: