4 Proyek Hibah BNPB Terancam Molor
CE ONLINE - Sebanyak 4 dari 11 paket proyek yang dikerjakan Pemkab Kepahiang dengan sumber anggaran dari hibah BNPB terancam tak bisa selesai tepat waktu. Hal ini dikarenakan pengerjaan keempat proyek tersebut belum menunjukan progres yang signifikan.
Bahkan disampaikan Wakil Ketua I DPRD Kepahiang Andrian Defandra, SE, M,SI, jika sampai dengan berakhirnya kontrak pengerjaan yang akan berakhir Oktober mendatang, tetap tidak diselesaikan dikhawatirkan anggaran hibah BNPB tersebut tidak dicairkan dan terancam akan menjadi beban daerah.
Pernyataan ini diungkapkan langsung Aan --Andrian Defandra-- akrap disapa disela sela memimpin langsung Sidak Komisi III DPRD Kepahiang di beberapa titik pengerjaan proyek dana hibah BNPB. Dan jika kekhawatiran itu terjadi sebut Aan, maka sangat disayangkan miliar rupiah dana pusat gagal ditarik ke Kepahiang dan menjadi beban daerah.
“Kami minta 11 paket pekerjaan BNPB yang sekarang ini tengah berjalan semua selesai tepat waktu, khususnya 4 proyek yang sampai dengan saat ini progresnya masih terkesan lamban jangan sampai hal ini membebani daerah mengingat selama beberapa tahun terakhir banyak kebijakan yang berdampak pada pemotongan dana DAU oleh pemerintah pusat," ucap Aan.
Dijelaskannya berdasarkan Nota Perjanjian Hibah (NPH) antara BNPB dan Pemkab Kepahiang akan berakhir pada tanggal 9 September dan masa kontrak pekerjaan berakhir Oktober. Sangat dikuatirkan akan ada pemutusan NPH dari BNPB dan anggarannya tidak bisa dibayarkan ke Pemkab Kepahiang.
"Bukan saja kita mendesak BPBD dan kontraktor pelaksana dari 4 paket yang terancam molor untuk segera mengejar progres pekerjaan kami juga meminta BPBD untuk mengurus perpanjangan NPH ke pusat agar tidak terjadi apa yang kita khawatirkan," tukasnya .
Sementara itu Kepala BPBD Kepahiang, Ir. Taufik mengaku ada beberapa kendala dalam pengerjaan keempat proyek tersebut. Namun pihaknya akan mengajukan NPH ke BNPB.
“Kami sudah intruksikan pemborong untuk mengebut pekerjaan jika perlu menambah personel dan bekerja siang malam tanpa mengurangi spek pekerjaan,” sampai Taufik.
Terkait dengan kekuatiran akan ada pemutusan NPH dari BNP pada tanggal 9 September mendatang tambah Taufik, pihaknya sedang mengupayakan untuk mendapatkan toleransi dari Pemerintah Pusat dan bahkan disampaikannya, sudah ada angin segar dari Pemerintah Pusat yang akan memperpanjang NPH hingga ke 11 pekerjaan 100 persen. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: