Proyeksi Pinjaman Daerah Maksimal Rp 100 M
CURUPEKSPRESS.COM, KEPAHIANG - Sebagaimana diketahui, setelah mengakhiri kontrak kerjasama dengan PT SMI (Persero), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang berencana untuk melakukan pinjaman daerah pada Bank Bengkulu (BB). Tidak tanggung-tanggung rencana besaran pinjaman daerah yang diproyeksikan untuk membiayai beberapa kegiatan strategis di daerah ini, mencapai Rp 150 miliar.
Sebelumnya Bupati Kepahiang Dr. Ir Hidayatullah Sjahid, MM, IPU, mengungkapkan jika rencana pinjaman itu terpaksa harus dilakukan karena untuk menutupi devisit anggaran Pemkab Kepahiang, yang membuat Pemerintah sulit untuk membangun.
Hanya saja ketika rencana itu telah masuk dalam pembahasan pada panitia khusus (Pansus) DPR Kepahiang, jika proyeksi besaran pinjaman diperkirakan tidak akan dapat diakomodir keseluruhan, karena pertimbangan kemampuan keuangan daerah untuk dapat mengembalikan pinjaman tersebut.
"Kalau analisa kami dari Pansus dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah maksimal pinjaman itu hanya diangka Rp 100 miliar saja," sampai Ketua Pansus pinjaman daerah DPRD Kepahiang Eko Guntoro, SH.
Dijelaskannya dengan pinjaman yang hanya Rp 100 miliar itu, kajian lain disampaikannya, tenor pengembalian juga bisa dilaksanakan selama 3 tahun.
Masih dikatakan Eko, dengan pertimbangan ideal kemapuan keuangan daerah, seharusnya hanya bisa dilksanakan sebesar Rp 60 miiar.
"Idealnya lagi hanya Rp 60 miliar saja, karena pertimbangan kita lagi lagi masalah kemampuan keuangan kita nantinya untuk mengembalika pinjaman tesebut," ujarnya.
Diakui juga Eko, dengan kondisi keuangan daerah saat ini, jika tidak melakukan pinjaman, kepahiang sulit untuk membangun, karena Pemerintah pusat sendiri banyak melakukan pemotongan terhadap transfer Pusat ke Kepahiang, seperti pemotongan DAU dan pengurangan DID.
Dijabarkan Eko, proyeksi yang disampaikan TAPD, kegunaan dari pinjaman daerah tersebut akan digunakan untuk penyelesaian peningkatan dan pembanguan 3 titik ruas jalan eks PT SMI, penataan wajah kota dan peningkatan sarana dan prasarana penunjang sektor pariwisata.
"Ini analisa kami Pansus yang sudah melakukan koordinasi dengan TAPD, yang pertimbangannya lagi lagi soal kemampuan keuangan daerah yang sekarang ini dalam masa suli," tukas Eko.
Sekedar mengulas Pemkab Kepahiang memiliki 3 agenda strategis yang harus menjadi prioritas untuk diselesaikan daam waktu dekat ini. Pertama penyelesaian 3 ruas jalan eks PT SMI yang ditaksir masih membutuhkan angaran lebih kurang Rp 40 miliar, penataan wajah kota, yang mana saat ini kota Kepahiang kerap dikepung banjir pada saat musim penghujan.
Ini dikarenakan sejak mekar pada tahun 2003 lalu, penataan wajah Kepahiang belum pernah dilakukan, dan yang terakhir pembangunan destinasi wisata di Kabawetan yang diharapkan kedepan Kepahiang akan menjadi kota tujuan wisata di Provinsi Bengkulu. Dengan rencana tersebut ditaksir masih membutuhkan anggaran sebesar Rp 150 miliar, yang diproyeksikan didapat melalui rencana pinjaman kepada Bank Bengkulu. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: