Sekjen Kemenag RI Apresiasi Langkah IAIN Curup, Dalam Kembangkan Moderasi Beragama
CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup dalam mengembangkan Moderasi Beragama.
Karena hal tersebut memang sangat penting dilakukan dalam mengembangkan kampus dan menjadikan kampus salah satu penggerak moderasi beragam di Rejang Lebong.
"Kami mengapresiasi kampus IAIN Curup setinggi - tingginya, karena secara nyata dalam berbuat mengembangkan moderasi beragama di Rejang Lebong," sampai Sekjen Kemenag RI dalam sambutan Launching Buku Moderasi Beragama dan Standar Mutu IAIN Curup, kemarin di Rejang Lebong.
Dikatakan apa yang dilakukan pihak IAIN ini, terlebih dalam buku moderasi beragama tersebut dapat nantinya benar - benar dikembangkan secara nyata. Dan lebih banyak lagi buku yang dilaunching terkait dengan moderasi, ditambah bukan hanya buku. Namun penembangan moderasi itu sendiri bisa berdampak lebih siknifikan dan nyata di Rejang Lebong.
"Kita enggan ini hanya menjadi simbolis dan rutinitas saja, namun yang kita inginkan apa yang kalian lakukan itu punya outfit yang nyata untuk Rejang Lebong dan sekitarnya," ungkapnya.
Lebih lanjut pihaknya juga minta pada Rektor untuk bisa lebih banyak mengalokasikan dana untuk penelitian LPPM kampus dalam mengembangkan moderasi tersebut, dan tidak tanggung - tanggung dalam hal tersebut. Pasalnya jika dana tanggung maka hasilnya juga akan tanggung.
"Kita ingin mereka alokasi dana besar untuk penelitian, sehingga dosen yang ada punya benan untuk membuat buku atau jurnal, namun tentu saja jika dengan anggaran besar maka ada hasilnya juga punya standar sendiri, misalnya minimal jurnal mereka terakreditasi scopus, atau minimal terakreditasi nasional, sehingga kos dan yang didapat memang seimbang dan menghasilkan yang nyata untuk kampus dan SDM kampu IAIN Curup," terangnya.
Terlebih apa yang dilakukan IAIN Curup ini sudah jauh, adanya MoU pada kampus keagamaan lainnya yang ada di Indonesia, adanya Desa Sindang Jati yang menjadi desa penelitian islam moderasi dari kampus IAIN Curup, ada rumah moderasi di kampus IAIN Curup, adanya kerjasama dengan pihak Lapas Curup, ini dapat membantu agar narapidana untuk tidak radikal dan bisa lebih moderasi. Dengan itu kami harapkan ini bisa lebih jauh berkembang lagi dan berdampak positif untuk Rejang Lebong dan sekitarnya.
"Tentu saja bukan hanya meminta ini berkembang, kami Kemenag RI tentu akan mensuport dengan anggaran dan sarana - sarana yang diberikan pada pihak kampus IAIN Curup," ujarnya.
Sementara Rektor IAIN Curup Dr. Rahmad Hidayat MAg MPd dalam sambutannya, menyampaikan, apa yang dilakukan pihak kampus tersebut memang secara garis besar visi misi IAIN Curup mengembangkan Ilmu Islam Moderasi, dan kedepan pihaknya akan terus meningkatkan jumlah kegiatan - kegiatan yang berkenaan dalam pengembangaan moderasi.
Tujuan dan harapan lebih meningkatkan tujuan dan peran pihaknya ditengah masyarakat untuk mengembangkan moderasi.
"Termasuk penandatangan Mou IAIN dan Lapas Kelas II A Curup, dalam bidang konseling moderasi untuk narapidana kasus narkotika, sehingga kita bisa membantu mereka untuk bisa lebih moderasi lagi," pungkasnya.
Sekjen Kemenag RI Kunjungi Kemenag RL
TERPISAH pada Selasa (28/12) kemarin sekira pukul 12.30 WIB, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia (Sekjen Kemenag RI), Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kemenag Kabupaten Rejang Lebong dalam rangka diklat moderasi beragama dan akan dilakukan uji kompetensi kepada jajaran ASN Kemenag RL sekaligus melaunching karya Kakan Kakan Kemenag RL, Dr. H. Nopian Gustari, S.Pd.I M.Pd. I yang berjudul "Toleransi dan Radikalisme (Strategi Penangkal Radikalisme di Pesantren)".
"Hari ini kami bersilaturahim ke Kantor Kemenag RL serta menyampaikan beberapa pesan kepada rekan-rekan disini," sampai Sekjen Kemenag RI saat diwawancara wartawan, Selasa (28/12).
Sekjen Kemenag RI melanjutkan, yang pertama dilakukan adalah memberikan pembinaan kepada ASN agar dapat meningkatkan kompetensi dalam kinerja di lingkungan Kementerian Agama. Ini dapat dinilai melalui ujian kompetensi, apabila telah diketahui nilainya, maka ASN yang bersangkutan diminta untuk mengupgrade kompetensi tersebut.
"Jadi yang namanya kompetensi itu harus terus diperbaharui agar lebih baik lagi menyesuaikan tuntunan kerja yang semakin tinggi tentunya," katanya.
Adapun terkait launching buku karya Dr. H. Nopian Gustari, S.Pd.I M.Pd. I, itu meupakan bagian dari upaya Kakan dalam menyemayamkan program prioritas Kemenag RL yakni moderasi beragama salah satunya yakni baik berupa tulisan yang tertera di media cetak (buku) ataupun media massa.
"Ini merupakan program yang baik yang mesti didukung oleh seluruh jajaran," pungkasnya. (CE9/CE1)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: