Pencuri “CD” Miliki Kelainan

Pencuri “CD” Miliki Kelainan

CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Kasus pencurian celana dalam (CD) ibu rumah tangga (IRT) yang terjadi di Desa Air Mundu Kecamatan Bermani Ulu menjadi viral dikalangan masyarakat Rejang Lebong. Sontak kasus pencurian CD ini juga mengundang komentar dari Konselor Psikologi, Andis Azizah, S.Psi CHt.

BACA BERITA TERKAIT:
Warga Tangkap Pencuri “CD” Ibu Muda

Menurut Psikolog, seorang pria yang suka mencuri pakaian dalam memiliki kelainan atau penyimpangan seksual. Kelainan seksual yang dimaksud adalah Parafilia. Parafilia sendiri adalah dorongan yang kuat dan berulang disertai fantasi yang melibatkan pakaian lawan jenis untuk mendapatkan rangsangan seksual.

Lebih khusus lagi, gangguan parafilia yang berkaitan dengan objek benda mati ini disebut dengan Fetishisme yang merupakan sub atau bagian pada gangguan parafilia.

Menurut psikolog juga jika pelaku dengan gangguan ini digambarkan lebih memilih objek berupa benda sebagai perangsang seksual daripada orang yang memiliki benda tersebut. Dengan kata lain, pelaku tidak tertarik dengan manusianya melainkan hanya tertarik dengan celana dalam (CD).
"Orang dengan kebiasaan seperti itu jelas memiliki penyimpangan seksual, karena tidak sesuai dengan hakekat normalnya," sampai Konselor Psikologi, Andis Azizah, S.Psi CHt.

Lanjut Andis sapaan akrabnya, Fetishisme sendiri adalah dorongan seksual yang kuat dan berulang yang melibatkan objek tidak hidup, seperti pakaian dalam, stoking, sepatu dan sejenisnya. Sambungnya, pada gangguan ini dorongan seksual disebabkan oleh stimulus yang tidak biasa, yaitu objek bukan manusia yang dalam kasus ini adalah pakaian dalam wanita.
"Pelaku selalu ingin memuaskan fantasi seksualnya melalui celana dalam yang mereka curi itu," ujarnya.

Namun diterangkannya, tidak semua orang pencuri celana dalam bisa langsung mentah-mentah divonis memiliki kelainan Parafilia. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh ahlinya yang dalam hal ini psikolog, untuk mendiagnosis apakah benar hal tersebut termasuk parafilia atau bukan.
"Jadi pada kasus ini harus dilakukan pemeriksaan dulu oleh ahlinya, tidak bisa langsung memvonis," tuturnya.

Adapun penyebab parafilia lanjutnya, bisa jadi karena sejumlah aktifitas atau objek secara tidak sengaja dihubungkan dengan rangsangan seksual, lalu objek tersebut memfasilitasi individu untuk menimbulkan rangsangan seksual, dan bertahan menjadi gangguan.
"Tapi ada juga yang disebabkan karena trauma masa kecil. Intinya kalau bicara penyebab itu ada banyak faktor yang menyebabkannya," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, korban sebut saja Bunga (35) — bukan nama sebenarnya– seorang ibu rumah tangga (IRT) yang kerap mendapati celana dalam (CD) yang dijemurnya hilang tidak tahu dimana.
Puncaknya Kamis (17/2) siang sekitar pukul 11.00 WIB, korban yang curiga kalau CD nya dimaling orang mencoba untuk mencari tahu.

Betul saja, dirinya melihat laki-laki yang berkebun disebelah rumahnya melintas dan langsung mengambil CD yang tengah terjemur.
Mengetahui hal tersebut, korban langsung menceritakan apa yang dirinya lihat kepada ibunya yang kala itu ada dirumah. Seketika itu juga keduanya langsung mencari pelaku kepondok kebun yang ada disamping rumahnya (karena pelaku berkebun disebelah rumah korban, red).

Alangka terkejutnya korban dan ibunya, karena sampai dikebun memergoki pelaku tengah menggunakan CD milik korban untuk melakukan masturbasi.

Pelaku yang belakangan diketahui juga telah memiliki isteri ini, tidak bisa mengelak karena apa yang dilakukannya langsung tertangkap tangan. Tidak mau main hakim sendiri, keluarga korban pun memilih untuk melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa setempat. (CE9/SR3)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: