Dosen Ilmu Tanah Jurusan Budidaya Pertanian Faperta UNIB Melakukan Pengabdian pada Masyarakat di Desa Kayu man
CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Pengabdian pada Masyarakat (PPM) merupakan salah satu wujud pengamalan Tridharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh setiap tenaga pendidik (dosen) dengan melibatkan masyarakat.
Kegiatan PPM dosen Ilmu Tanah di semester genap ini dilaksanakan di Desa Kayu Manis, Rejang Lebong berupa Sosialisasi Pembuatan Lubang Resapan Biopori Tempat Pengomposan Sederhana di Desa Kayu Manis
Tim PPM Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Bengkulu di Desa Kayu Manis diketuai oleh Prof. Ir. Zainal Muktamar, MSc., PhD. dengan anggotanya adalah Ir. Kanang S. Hindarto, MSc., Ir. Herry Gusmara, MSc. serta seorang mahasiswa Ilmu Tanah yang bernama M. Wiche Agtrio.
Tim disambut langsung oleh Perangkat Desa beserta masyarakat di Aula Desa Kayu Manis. Acara dibuka oleh Kepala Desa Kayu Manis,. beliau menyampaikan potensi dan kendala yang dihadapi di Desa Kayu Manis di bidang pertanian kaitannya dengan cocok tanam hortikultura serta aspek lingkungan lainnya.
Menyikapi sambutan yang disampaikan oleh Kepala Desa Kayu Manis, tim PPM menyambut baik hal-hal yang disampaikan tersebut dan akan ditindaklanjuti sebagaimana mestinya. Salah satu bentuk respon dari yang disampaikan tersebut, Tim PPM menyampaikan tujuan dari kegiatan PPM yang dilakukan di Desa Kayu Manis, yaitu mengenalkan kepada masyarakat tentang Pembuatan Lubang Resapan Biopori Tempat Pengomposan Sederhana.
Prof. Zainal Muktamar, selaku Ketua Tim, memulai penjelasannya dengan mengenalkan maksud Lubang resapan biopori yaitu lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Resapan air diperlukan agar tidak terjadi genangan air dan erosi tanah.
Selanjutnya dijelaskan tentang manfaat dari biopori, yaitu untuk menyuburkan tanah, memperlancar drainasi air sehingga mencegah erosi dan genangan air, meningkatkan daya tampung air dalam tanah, dan mengurangi limbah organik baik yang berasal dari lahan maupun limbah organik rumah tangga.
Lubang resapan biopori dibuat dengan cara menyiapkan paralon berdiameter 10 cm (4 inchi) dengan panjang sekitar 80 cm. Jumlah paralon yang disiapkan tergantung berapa titik yang akan dibuat. Paralon dilubangi untuk aliran air dan nutrisi tanaman, dengan jarak antar lubang 5 cm sebanyak kira kira 25 lubang.
Namun, jika tidak ada paralon cukup dibuat lubang tanah saja. Jarak antar lubang tanah sesuai kebutuhan. Selanjutnya dibuat lubang tanah dengan menggunakan bor khusus untuk pembuatan biopori tanah. Bor tanah dimasukkan ke dalam tanah secara vertikal dengan memutarnya searah jarum jam sedalam 20 cm, kemudian diangkat secara berputar berlawanan arah jarum jam dan tanah yang terangkut dibuang. Kegiatan tersebut diulang hingga kedalaman 80 cm.
Lebih jauh tim menjelaskan cara mengisi lubang biopori tersebut dengan sampah rumah tangga atau sisa sisa produk pertanian. Bila ukurannya besar, maka bahan organik tersebut dicacah hingga ukurannya kecil untuk dapat masuk ke lubang biopori. Lubang dapat diisi setiap minggu, selanjutnya bahan organik yang dimasukkan tersebut dibiarkan selama 1-2 bulan.
Kompos yang sudah jadi dapat diambil dari lubang biopori dengan mengangkat paralon ke permukaan tanah, isinya dikeluarkan, dan dimanfaatkan pada tanaman yang diusahakan.
Apabila lubang biopori tersebut tidak menggunakan paralon, panen dapat dilakukan dengan menggunakan bor biopori ke dalam lubang, lalu bor biopori ditarik ke permukaan untuk mengambil kompos yang sudah jadi tersebut.
Masyarakat yang memperhatikan dan menyimak penjelasan dari tim PPM cukup antusius, mereka berusaha melihat dari dekat alat-alat yang dibawa dan dikenalkan oleh tim. Selanjutnya berusaha untuk mencoba bor biopori yang dikenalkan tersebut. Melihat antusiasme masyarakat tersebut, TIM meninggalkan bor biopori sebagai kenang-kenangan dan untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Kayu Manis.
Sesi demonstrasi tersebut merupakan sesi akhir dari Sosialisasi Pembuatan Lubang Resapan Biopori Tempat Pengomposan Sederhana di Desa Kayu Manis. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan sertifikat ucapan terima kasih kepada Kepala Desa Kayu Manis, Rejang Lebong.
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: