Ini Penyebab Harga Banpok Naik
IST/CE Satgas pangan saat cek harga Banpok ke Pasar Tradisional--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Rejang Lebong menginformasikan naiknya sejumlah harga bahan pokok (banpok) saat ini disebabkan oleh ketersediaan pangan yang sedikit.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasi Bina Usaha dan Sarana Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kabupaten Rejang Lebong, Lensiana, S.Sos.
"Dari hasil pantauan kami di pasar, memang stok pangan ini sedikit, itulah mengapa harganya mahal," sampainya.
Dilanjutkannya, ketersediaan pangan di pasaran menipis dikarenakan hasil panen petani belakangan ini juga mengalami penurunan jumlah.
Sambungnya, mulai dari cabai, tomat, dan sayur-mayur.
"Setelah kami telusuri lagi, ternyata itu disebabkan oleh faktor cuaca yang akhir-akhir ini juga tidak menentu," jelasnya.
Adapun harga komoditi pangan sayuran yang mengalami kenaikan, kata Lensi, antara lain cabai merah Rp 80 ribu perkilo, dimana terakhir harganya Rp 60 ribu perkilo.
Untuk sayur-mayur seperti sawi, kol, terong, tomat dan juga sayur lainnya. Dimana harga sawi saja sebelumnya hanya Rp 2 ribu, yang saat ini sudah mencapai angka Rp 12 ribu.
Tomat yang sebelumnya hanya Rp 2 ribu, saat ini Rp 10 ribu perkilonya.
"Begitu juga dengan komoditi sayur lainnya, yang ada di kisaran harga Rp 10 hingga belasan ribu per kilonya," ucap Lensi.
Selain komoditi sayuran, kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam yang saat ini Rp 40 per kilo, telur Rp 52 ribu per karpet dan terigu Rp 11 ribu per kilo.
"Untuk beras, minyak goreng dan gula terpantau masih stabil," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriah, harga beberapa Bahan Pokok Penting (Bapokting) di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Rejang Lebong mengalami kenaikan.
Sumber: